Minggu, 14 Oktober 2012

soal ukg bk


MATERI UJI KOMPE BK
PERKEMBANGAN INDIVIDU
E. Evaluasi Materi Pokok 1
1.    Jika seorang siswa menangis karena mendapat menstruasi yang pertama, berarti siswa tersebut mengalami masalah akibat perkembangan :
a. Psikhis
b. Fisik
c. Emosi
d. Sosial
2.    Akibat perubahan fisik pada remaja termasuk tanda perubahan :
a. Sekunder
b. Primer
c. Tertier
d. Sampingan
3.    Perubahan fisik pada remaja dapat menyebabkan perilaku, kecuali:
a. Percaya diri
b. Canggung
c. Emosional
d. Mengisolasi Diri
4.    Akibat dari perbahan fisik primer yaitu remaja wanita mengalami menstruasi dan remaja pria mengalami mimpi basah, mengakibatkan perkembangan sosial:
a. Mogok makan
b. Malas belajar
c. Gelisah
d. Tertarik pada lawan jenis.
5.    Keadaan fisik yang dimiliki individu yang kemungkinan dapat menimbulkan masalah adalah:
a. Sering marah
b. Melanggar tata tertib sekolah
c. Kesakitan saat menstruasi
d. Rendah diri.
D. Rangkuman
Perubahan fisik remaja ditandai oleh (1) perubahan ukuran tubuh, yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan sekitar 200 persen, (2) proporsi tubuh yang kurang proporsional, (3) ciri kelamin utama yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita mengalami menstruasi pertama dan “mimpi basah” pertama, dan (4) ciri kelamin kedua adalah pinggul melebar, dan payudara membesar pada wanita dan tumbuhnya kumis dan bulu halus di sekitar kelamin, membesarnya jakun, dan perubahan suara pada laki-laki.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik adalah keluarga, gizi, emosional, jenis kelamin, dan kesehatan. Perubahan fisik dapat mempengaruhi perkembangan tingkah laku dan jiwa.

E. Evaluasi Materi Pokok 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Anda anggap benar!
1.    Remaja cenderung memilih teman yang memiliki kualitas relatif sama dengan dirinya merupakan salah satu ciri dari perkembangan:
a. Mental
b. Sosial
c. Nilai
d. Emosi
2.    Salah satu karakteristik penyesuaian sosial remaja dengan lingkungan keluarga adalah:
a. Hormat dan patuh pada guru
b. Mentaati peraturan sekolah
c. Menerima norma orang tua
d. Menjalin persahabatan
3.    Contoh sifat defensif remaja sebagai upaya melindungi kelemahan diri secara agresif adalah:
a. Melamun
b. Menarik diri
c. Menyendiri
d. Berkelahi
4.    Memahami remaja dengan mengamati perubahan fisik seperti mata melotot karena marah, adalah salah satu pemahaman dari perkembangan:
a. Moral
b. Kepribadian
c. Emosi
d. Sosial
5.    Ciri emosi remaja usia 12 – 15 tahun antara lain:
a. Sering melamun
b. Bertingkah laku kasar untuk menutupi rasa kurang percaya diri
c. Konflik dengan orang tua
d. Memberontak



6.    Belajar dengan cara mencoba-coba mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku dikenal dengan istilah:
a. Belajar dengan mencoba-coba
b. Belajar dengan meniru
c. Belajar dengan identifikasi
d. Belajar dengan pengkondisian
7.    Tahap remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi sebagai pertibangan dalam melakkan pilihan karir disebut tahap:
a. Nilai                               c. Transisi
b. Kapasitas                      d. Minat
D. Rangkuman
Yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar. Perilaku individu terbentuk melalui proses awareness (kesadaran), interest, evaluasi, trial, dan adopsi. Perilaku individu dapat dipelajari melalui observasi, eksperimen, tes, angket, biografi, dan buku harian.

E. EvaluasiMateri pokok 3
1.    Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) merupakan definisi perilaku yang dikemukakan oleh:
a. Torndike
b. Skiner
c. Gerald Corey
d. Freud
2.    Lingkungan fisik, fisik, ekonomi, dan politik merupakan faktor yang dominanyang mewarnai perilaku seseorang dari kategori:
a. Internal
b. Sosial
c. Eksternal
d. Pendidikan
3.    Proses penguasaan perilaku pada tahap orang telah mulai mencoba perilaku baru disebut:
a. Trial
b. Awareness
c. Adopsi
d. Interes.
4.    Cara mempelajari perilaku dengan riwayat kehidupan yang ditulis sendiri oleh orang yang mempunyai riwayat adalah a. Eksperimen
b. Catatan Harian
c. Boigrafi
d. Otobiografi
5.    Tahap menimbang – nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi diri sendiri pada proses pembentukan perilaku disebut tahap:
a. Evaluasi
b. Trial
c. Awareness
d. Adopsi

D. Rangkuman
Pesera didik memiliki karakteristik individu yang berbeda satu dengan lainnya. Layanan BK diharapkan dapat melayani semua siswa dengan segenap potensi dan kekurangan yang dimiliki. Dalam menyusun program BK seharusnya memperhatikan kebutuhan peserta didik sehingga sebelum merencanakan program guru BK perlu melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan peserta didik termasuk kebutuhan akan perkembangan fisik, psikis, dan perilaku. Layanan yang dilaksanakan seharusnya dapat mengemban fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan dan perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan perilaku peserta didik yang dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Berkaitan dengan kondisi peserta didik yang mengalami perkembangan fisik, psikis, dan perilaku, maka materi layanan perlu disesuaikan dengan hal tersebut. Tak kalah penting, dalam pelaksanaan kegiatan layanan pun hal tersebut perlu menjadi pertimbangan sehingga peserta didik dapat mengikuti kegiatan bimbingan sesuai denegan kondisi fisik, psikis, dan perilaku.

E. Evaluasi Materi Pokok 4
1.    Fungsi layanan yang bertujuan untuk membantu siswa agar terhindar dari masalah yang mungkin timbul akibat perkembangan fisik adalah:
a. Pemahaman
b. Pencegahan
c. Pengentasan
d. Pemeliharaan

2.    Agar guru BK dapat mengetahui kebutuhan peserta didik berkaitan dengan perkembangan sosial, emosi, dan moral sebelum menyusun program, maka perlu melakukan:
a. Layanan
b. Kegiatan pendukung
c. Konferensi Kasus
d. Instrumentasi data
3.    Materi layanan tentang penyesuaian diri terhadap perkembangan fisik dan psikis remaja termasuk materi :
a. Bidang sosial
b. Bidang Pribadi
c. Bidang belajar
d. Bidang Karir
4.    Instrumen yang dapat disusun sendiri oleh guru BK untuk mengetahui hubungan sosial peserta didik adalah:
a. Sosiometri
b. Tes kepribadian.
c. Tes minat
d. Anekdot
5.    Apabila guru BK menjumpai peserta didik yang mengalami gangguan fisik parah yang menyebabkan kesulitan mengikuti pelajaran, maka kegiatan yang tepat dilakukan untuk membantu siswa mengatasi masalah kesehatannya adalah:
a. Home visit
b. Konferensi kasus
c. Alih tangan kasus
d. Tampilan Kepustakaan

C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. b                              1. b                  6. b
2. b                              2. a                   7. a
3. a                   3. c                   8. a
4. d                              4. c
5. c                   5. b

ESENSI BK PADA JALUR PENDIDIKAN
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab II dapat dirangkum sebagai berikut :
1.    Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal penting untuk dilakukan. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan.
2.    Karakteristik perkembangan untuk masing-masing jenjang adalah berbeda, hal tersebut disebabkan tahap perkembangan peserta didik untuk masing-masing jenjang pendidikan adalah berbeda.
3.    Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal adalah membantu peserta didik agar memiliki kemampuan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya.
4.    Fungsi pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal meliputi fungsi : pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan, serta advokasi.
5.    Bidang pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal mencakup pengembangan bidang kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembang karir.
6.    Pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan pendakatan berorientasi pada ketercapaian tugas perkembangan lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan formal.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1.    Salah satu alasan pentingnya pelayanan bimbingan dan konseling di Taman Kanak-kanak adalah :
a.     Anak usia Taman Kanak-kanak berada dalam masa peka sehingga harus dikembangkan.
b.    Perkembangan di Taman Kanak-kanak akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya, dimana perkembangan di Sekolah Dasar sangat ditentukan oleh bagaimana keberhasilan anak melampui masa sekolahnya di Taman Kanak-kanak
c.     Setiap individu pasti membutuhkan bimbingan dan konseling termasuk siswa Taman Kanak-kanak
d.    Individu usia Taman Kanak-kanak belum bisa mandiri, sehingga perlu mendapatkan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling.
2.    Salah satu fungsi pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman. Berikut adalah yang tidak termasuk fungsi pemahaman :
a.     Pemahaman diri anak didik terutama oleh orang tua dan guru.
b.    Pemahaman lingkungan anak didik yang mencakup lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh orang tua, guru dan pembimbing.
c.     Pemahaman cara-cara penyesuaian dan pengembangan diri.
d.    Pemahaman tentang persepsi orang lain terhadap diri individu
3.    Pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut masuk dalam bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Pemahaman diri
d. Kemampuan belajar
4.    Perbedaan karakteristik perkembangan peserta didik pada setiap jenjang pendidikan disebabkan :
a. Rentangan usia
b. Kematangan diri
c. Tahap perkembangan
d. Ketercapaian tugas perkembangan

D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab III dapat dirangkum sebagai berikut :
1.    Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal penting untuk dilakukan membantu peserta didik memecahkan masalah yang dihadapinya.
2.    Karakteristik perkembangan warga belajar pada satuan jalur pendidikan nonformal disebabkan bervariasinya usia warga belajar, sehingga tahap dan tugas perkembangan yang harus dicapai untuk masing-masing warga belajar satu sama lain adalah berbeda.
3.    Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal adalah membantu warga belajar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
4.    Fungsi pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal mencakup : pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan.
5.    Bidang pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal mencakup pengembangan bidang kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembang karir, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan keberagamaan.
6.    Pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan pendekatan berorientasi pada pemecahan masalah lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan nonformal.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1.    Salah satu alasan pentingnya pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal adalah :
a. Bervariasinya usia warga belajar
b. Setiap individu tidak dapat berdiri sendiri, sehingga perlu bantuan orang lain.
c. Kecenderungan masalah yang dihadapi warga belajar pendidikan nonformal lebih banyak muncul.
d. Individu yang belajar pada jalur pendidikan nonformal pasti bermasalah
2.    Pelayanan yang membantu warga belajar mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut masuk dalam bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Pemahaman diri
d. Kemampuan belajar
3,    Berikut salah satu yang bukan termasuk prinsip pelayanan bimbingan dan konseling pada atuan jalur pendidikan nonformal adalah :
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua warga belajar.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses sosialisasi
c. Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif
d. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama
4.    Pendekatan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih cocok pada satuan jalur pendidikan nonformal berorientasi pada :
a. Ketercapaian tugas perkembangan
b. Tahap perkembangan
c. Pemecahan Masalah
d. Tujuan pelayanan

D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab IV dapat dirangkum sebagai berikut :
1.    Pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal penting untuk membantu peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
2.    Karakteristik perkembangan peserta didik pada satuan jalur pendidikan informal tidak begitu mencolok, karena peserta didik dalam jalur pendidikan informal (home schooling) dalam tahap perkembangan yang sama, sehingga tugas perkembangannyapun dalam usia yang sama. Untuk itu pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal lebih berorientasi pada ketercapaian tugas-tugas perkembangannya disamping juga membantu peserta didik dalam pemecahan masalah
3.    Fungsi pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal mencakup : pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan.
4.    Bidang pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan informal mencakup pengembangan bidang kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembang karir, keagamaan, dan kekeluargaan.
5.    Pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan pendakatan berorientasi pada ketercapaian tugas perkembangan dan pemecahan masalah lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan informal.

E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1.    Karakteristik perkembangan peserta didik pada satuan jalur pendidikan informal tidak begitu mencolok karena :
a. Peserta didik dalam usia yang relatif sama.
b. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
c. Peserta didik umumnya tidak mempunyai masalah
d. Kegiatan konseling menyesuaikan dengan kondisi peserta didik
2.    Pelayanan yang membantu membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut masuk dalam bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Kehidupan berkeluarga
d. Kemampuan belajar
3,    Berikut salah satu yang bukan termasuk prinsip pelayanan bimbingan dan konseling pada atuan jalur pendidikan informal adalah :
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi peserta didik yang bermasalah.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses individualisasi
c. Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif
d. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama
4.    Membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya adalah salah satu fungsi pelayanan bimbingan dan konseling dalam :
a. Pemahaman
b. Pencegahan
c. Pengentasan
d. Pengembangan dan pemeliharaan
KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Bab II
1. D
2. D
3. A
4. C
Kunci Jawaban Bab III
1. C
2. D
3. D
4. C
Kunci Jawaban Bab IV
1. A
2. B
3. B
4. C

ASSESMEN

D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab II dapat dirangkum sebagai berikut :
1.    Asssesmen adalah penilaian terhadap diri individu guna pemberian pelayanan bimbingan dan konseling agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli. Hasil need assessment tersebut sebagai dasar penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling.
2.    Assesmen diartikan suatu proses komprehensif dan sistematis dalam mengumpulkan data peserta didik untuk melihat kemampuan dan kesulitas yang dihadapi sebagai bahan untuk menentukan kebutuhan nyata.
3.    Assesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pelayanan bimbingan dan konseling sehingga dapat melakukan layanan/intervensi secara tepat.
4.    Prinsip-prinsip assesmen mencakup : sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup, keterpaduan, realistis, tester yang terlatih (qualified), keterlibatan peserta didik, pedagogis, akuntabilitas, teknik assesmen yang bervariasi dan komprehensip, dan tindak lanjut.

E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1.    Penggolong-golongan seseorang berdasarkan hasil assesmen. Penggolongan ini termasuk kegiatan :
a. Seleksi
b. Skrining
c. Setifikasi
d. Klasifikasi
2.    Analisis hasil need assessment dalam pelayanan bimbingan dan konseling digunakan untuk :
a. mengetahui kebutuhan peserta didik
b. menentukan masalah peserta
c. mengetahui kondisi nyata peserta didik
d. menyusun program bimbingan dan konseling
3.    Assesmen sebagai“Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif”. Adalah definisi assesmen menurut :
a. Sunardi dan Sunarya
b. Robb & Lidz
c. James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis
d. Robert M Smith
4.    Keberhasilan proses pelayanan bimbingan dan konseling perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawaban. Adalah penjelasan prinsip :
a. Keterpaduan
b. Realistis
c. Pedagogis
d. Akuntabilitas

D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab III dapat dirangkum sebagai berikut :
1.    Teknik-teknik assesmen yang digunakan dalam bimbingan dan konseling secara umum dapat dikelompokkan ke dalam teknik tes dan teknik nontes.
2.    Beberapa pendekatan assesmen dalam bimbingan dan konseling di sekolah di antaranya adalah : pendekatan survei, pendekatan eksperimental, pendekatan kelompok tunggal, penilaian oleh konseli, studi lanjutan (Follow-up Study), penilaian para ahli, penilaian diri oleh Konselor (Counselor Self-Evaluation).
3.    Prosedur assesmen mencakup : menyusun dan mengembangkan instrumen, melaksanakan assesmen, menganalis hasil assesmen, dan mengadministrasikan hasil assesmen.

E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1.    Berikut adalah beberapa jenis instrumen non tes, kecuali :
a. Angket, sosiometri, inventori, dan observasi.
b. Angket, inventori, wawancara, dan observasi.
c. Angket, skala sikap, wawancara, dan inventori
d. Angket, diagnostik, skala sikap, dan observasi
2.    Suatu usaha untuk mengenal keadaan sesungguhnya dari suatu kelas/sekolah secara menyeluruh sebagaimana adanya. Hal tersebut sangat berguna untuk menentukan kegiatan sekolah selanjutnya dalam rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi, memperbaiki hubungan antara unsur-unsur yang mendukung kehidupan kelas/sekolah tersebut. Adalah assesmen dengan pendekatan :
a. Survei.
b. Eksperimental.
c. Kelompok tunggal.
d. Penilaian oleh konseli
3.    Dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan tersebut memberikan dampak atau hasil yang optimal. Adalah proses pengumpulan dan penggunaan data yang terkait dengan :
a. Kelengkapan
b. Keakuratan
c. Relevaansi
d. Efektifitas
4.    Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah :
a. Suatu rumusan yang menggambarkan keadaan, kegiatan atau perilaku yang dapat diukur atau diamati.
b.Suatu pernyataan yang hanya berisi satu pesan
c. Suatu rumusan pengertian dari setiap aspek yang akan diukur
d. Suatu pernyataan tertulis tentang variabel yang akan diukur

C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. d 1. d
2. a 2. a
3. c 3. d
4. d 4. a


PENELITIAN BK

C. Latihan
1. Jelaskan 5 langkah-langkah berpikir ilmiah!
2. Jelaskan 6 tahapan penelitian!
3. Apa yang dimaksud dengan peneltian?
4. Sebutkan 3 tujuan umum penelitian.
5. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?

D. Rangkuman
ü  Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
ü  Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001).
ü  Langkah-langkah berpikir ilmiah adalah (1) Merasakan suatu kesulitan, (2) Menegaskan persoalan, (3) Menyusun hipotesis, (4) Mengumpulkan data, (5) Mengambil kesimpulan
ü  Dengan demikian langkah utama dalam suatu penelitian akan sesuai dengan definisi dan tahapan berpikir di atas, maka tahapan penelitian adalah (1) Menentukan adanya suatu objek penelitian, (2) Membatasi permasalahan, (3) Mengumpulkan data, (4) Mengolah data dan mengambil kesimpulan, (5) Merumuskan dan melaporkan hasil penelitian, (6) Mengajukan implikasi-implikasi.
ü  Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning).
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah penelitian yaitu:
a.    Merumuskan masalah; mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Mengajukan hipotesis; mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
b.    Verifikasi data; mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis
c.    Menarik kesimpulan; Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian yaitu:
a.    Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.
b.    Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada.
c.    Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada.

E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Saudara anggap benar!
1.    Langkah berpikir ilmiah yang pertama adalah:
a. Menegaskan persoalan
b. Merumuskan masalah
c. Menyusun hipotesis
d. Merasakan suatu kesulitan atau permasalahan.
2.    Tahapan mengumpulkan bahan informasi sebagai dasar pengolahan data dalam penelitian disebut:
a. Mengolah data
b. Mengumpulkan data
c. Identifikasi data
d. Analisa data
3.    Kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah disebut:
a. Metode ilmiah
b. Prosedur ilmiah
c. Hipotesis
d. Analisa data
4.    Mengemukakan jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya disebut:
a. Validasi data
b. Menarik kesimpulan
c. Menganalisa data
d. Mengajukan hipotesis

5.    Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indra manusia disebut karakteristik :
a. Rasional
b. Sistematik
c. Empiris
d. Diagnosis
6.    Penelitian dilaksanakan untuk menemukan suatu ilmu pengetahuan yang baru di bidang pendidikan adalah tujuan penelitian:
a. Eksploratif
b. Verifikatif
c. Pengembangan
d. Deduktif

C.Latihan
1. Sebutkan 3 jenis peneltian berdasar fungsinya.
2. Sebutkan 4 ciri penelitian evaluatif.
3. Jelaskan apa yang dimaksud pendekatan kuantitatif.
4. Sebutkan 5 ciri karakteritik penelitian kualitatif.
5. Seutkan tujuan umum penelitian kualitatif
6. Sebutkan 4 macam perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.

D. Rangkuman
ü  Jenis penelitian berdasar fungsinya terdiri dari penelitian dasar, terapan, dan evaluatif. Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pureresearch) atau penelitian pokok (fundamentalresearch) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut.
ü  Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalahmasalah tertentu. Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
ü  Penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.
ü  Berdasarkan pendekatan yang mendasarinya, secara garis besar dapat dibedakan dua macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
ü  Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
ü  Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
ü  Pembahasan sebelumnya telah menjelaskan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dimulai dengan proses berpikir deduktif untuk mendapatkan hipotesis, kemudian melakukan verifikasi data empiris, dan menguji hipotesis berdasarkan data empiris, serta menarik kesimpulan atas dasar hasil pengujian hipotesis.
Perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif adalah:
  1. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, mementingkan proses dibandingkan hasil, urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian, adanya hipotesa dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnya seperti teknik analisa dan teknik statistik yang akan digunakan, dan memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.

2.    Pendekatan kualitatif, dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Pendekatan kuantitatif berpijak pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur.
3.    Tujuan utama penelitian kualitatif adalah mengembangkan pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta menaksir dan meramalkan hasilnya.
4.    Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitan. Desain penelitian kuantitatif terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin, bersifat spesifik dan detil karena merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya.
5.    Pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan saat penelitian dilakukan. Pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.
6.    Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah. Pendekatan kuantitatif, jumlah sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel akan merepresentasikan kondisi riil.
7.    Teknik pengumpulan data pendekatan kualitatifmenggunakan teknik observasi terlibat langsung. Pendekatan kuantitatif teknik yang digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner, dan eksperimen. Dalam melakukan interview biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
8.    Penelitian kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara peneliti dengan sumber data didasarkan pada saling kepercayaan. Pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan tersebut seperti hubungan antara subyek dan obyek.
9.    Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertianpengertian, konsep-konsep untuk membangunan teori baru. Penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik.

E. Evaluasi
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Saudara anggap benar.
1.    Penelitian yang diperuntukkan bagi perkembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori yang ada untuk menemukan teori baru, menurut fungsinya termasuk jenis penelitian:
a. Ilmiah
b. Dasar
c. Evaluatif
d. Deskriptif
2.    Penelitian yang diarahkan untuk menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan kelayakan program unit atau lembaga tertentu disebut jenis penelitian:
a. Ilmiah
b. Dasar
c. Evaluatif
d. Kualitatif
3.    Penelitian yang menggunakan intrumen yang menhasilkan data numerikal (angka) disebut penelitian:
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
c. Evaluatif
d. Survey
4.    Penelitian yang menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data disebut penelitian:
a. Terapan
b. Komparatif
c. Kualitatif
d. Action research
5.    Hasil analisa data penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk:
a. Statistik
b. Grafik
c. Tabel
d. Deskriptif analitik
6.    Sifat data penelitian kuantitatif adalah:
a. Induktik
b. Deduktif
c. Primer
d. Komparatif
7.    Penekanan penelitian kualitatif ada pada :
a. Proses
b. Hasil
c. Kesimpulan
d. Generalisasi
8.    Dasar teori pendekatan kuantitatif dasar teori berpijak pada hal yang bersifat:
a. Imajinasi peneliti
b. Kongkrit, uji empiris, dan fakta terukur.
c. Sudut pandang
d. Abstrak
9.    Tujuan utama penelitian kualitatif adalah sebagai berikut,kecuali:
a. Menguji teori.
b. Mengungkap fakta.
c. Menunjukkan hubungan antar variabel
d. Mengembangkan pengertian
10.   Teknik pengumpulan data pendekatan kualitatifmenggunakan teknik :
a. Observasi terlibat langsung.
b. Observasi terstruktur.
c. Survei menggunakan kuesioner.
d. Eksperimen.

C. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode penelitian.
2. Sebutkan jenis-jenis metode penelitian berdasar sifat masalahnya.
3. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian deskriptif.
4. Jelaskan apa yang dimaksud studi kasus
5. Jelaskan apa yang dimaksud penelitian studi korelasional.
6. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian tindakan.
7. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian eksperimen.
D. Rangkuman
Metode penelitian bimbingan dan konseling (BK) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan, mengantisipasi masalah dalam bidang BK.
Berdasar sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu penelitian historis,deskriptif, perkembangan, kasus/lapangan, korelasional, eksperimental sungguhan,eksperimental semu , kausal-komparatif, dan tindakan.
Jenis metode penelitian berdasar pendekatannya terdiri dari metode kualitatif dan kualitatif.
Jenis penelitian yang sering digunakan dalam BK antara lain:
1.    Penelitian Deskriptif, adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Studi Kasus, yaitu mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu.
2.    Penelitian survey yang tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei dalam pendidikan dan BK banyak manfaatnya baik untuk memecahkan masalah-masalah praktis maupun untuk bahan dalam merumuskan kebijaksanaan pendidikan bahkan juga untuk studi pendidikan dalam hubungannya dengan pembangunan.
3.    Studi Korelasional yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.
4.    Penelitian Eksperimen yaitu metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
5.    Metode Penelitian dan Pengembanganatau Research and Development (R&D) adalahadalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.


6.    Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.

E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Saudara anggap benar.
1.    Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan, mengantisipasi masalah disebut:
a.Metode penelitian
b. Metode ilmiah
c. Pengumpulan data
d. Hipotesis
2.    Penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang disebut penelitian:
a. Studi kasus
b. Deskriptif
c. Survey
d. Tindakan
3.    Penelitian yang mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu disebut penelitian:
a. Deskriptif
b. Research and development
c. Studi Kasus
d. Kualitatif
4.    Penelitian yang tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi) disebut penelitian:
a. Survey
b. Kuantitatif
c. Korelasional
d. Eksperimen
5.    Penelitian yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain disebut penelitian:
a. Eksperimen
b. Korelasional
c. Tindakan
d. survey
6.    Metode penelitiandenganmelakukan kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi adalah dilakukan dalam penelitian:
a. Kualitatif
b. Tindakan
c. Studi kasus
d. Eksperimen
7.    Penelitian sebagai bentuk refleksi untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri disebut penelitian:
a. Tindakan
b. Eksperimen
c. Survey
d. Korelasional
8.    Metode penelitian kualitatif adalah jenis metode penelitian berdasar:
a. Jenis
b. Fungsi
c. Pendekatan
d. Masalah




C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2 Materi Pokok 3
1. d                  1. b      6. b      1. a
2. b                  2. C      7. a       2. b
3. a       3. A      8. b      3. c
4. d                  4. C      9. d      4. a
5. c       5. D      10. a     5. d


TEORI DAN PRAKSIS PEND
C. Latihan
1.    Diskusikan dengan teman Anda dalam kelompok tentang penerapan teori pendidikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling!
2.    Diskusikan dengan teman Anda tentang makna pendidikan dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan konseling.
3.    Diskusikan dengan teman Anda kedudukan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah!
4.    Jelaskan hakikat pendidikan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayan manusia.
5.    Jelaskan hakikat pendidikan sebagai upaya pengembangan kemampuan manusia.

D. Rangkuman
ü  Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan itu dilaksanakan,sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan pendidikan secara konkretnya (nyatanya). Praksis pendidikan adalah bidang kehidupan dan kegiatan praktis pendidikan.
ü  Kedua jenis seyogyanya tidak dipisahkan, sebaiknya siapa yang berkecimpung dalam bidang pendidikan perlu menguasai keduanya. Teori mengandaikan praktek dan praktek berlandaskan teori.
ü  Pendidikan dipandang bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju tingkat kedewasaannya. Pendidikan tidak dipandang hanya sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.
ü  Konseling sangat signifikan sebagai salah satu upaya pendidikan untuk membantu individu yang sedang dalam proses perkembangan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan tuntutan lingkungan. Hakikat pendidikan sebagai pembangunan nasional, pemberdayaan dan pembudayaan manusia, upaya pengembangan kemampuan manusia, dan sebagai investasi sumber daya manusia. Dalam pelaksanaannya, pendidikan yang tuntas tidak hanya didasarkan pada pelayanan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dan layanan pelatihan yang dilakukan oleh guru praktik, tapi juga pada pelayanan konseling yang dilakukan oleh konselor sekolah.
ü  Melalui layanan konseling, konselor akan membantu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengatasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

E. Evaluasi
Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan.
1.    Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang :
a. makna dan bagaimana pendidikan dilaksanakan
b. hakikat dan bagaimana pendidikan direncanakan
c. pelaksanaan dan evaluasi pendidikan
d. hakikat dan bagaimana pendidikan dilaksanakan
2.    Praksis pendidikan adalah:
a. pelaksanaan pendidikan secara kronkrit
b. bidang kehidupan dan kegiatan praktik pendidikan
c. perancanaan pendidikan dan praktik pendidikan
d. evaluasi program pendidikan
3.    Pendidikan harus dipandang sebagai sarana untuk:
a. memperoleh penghasilan yang tinggi
b. memperoleh kedudukan yang tinggi
c. persiapan kehidupan yang akan datang
d. kehidupan sekarang



4.    Melalui pendidikan manusia akan menemukan eksistensinya,ini berarti bahwa eksisten manusia adalah :
a. eksistensi kemanusiaan
b. eksistensi ekonomis
c. eksistensi kecerdasan
d. eksisten sosio-budaya
5.    Pendidikan sebagai proses interaksi, ini berarti bahwa dalam pendidikan akan selalu berhadapan dengan:
a. materi pendidikan yang direncanakan
b. sarana dan prasarana pendidikan
c. peserta didik yang sedang belajar
d. kepribadian manusia yang sedang berkembang

6.    Profesi konseling merupakan keahlian pelayanan pengembangan pribadi dan pemecahan masalah yang mementingkan:
a. pemenuhan kebutuhan peserta didik
b. pemenuhan kebutuhan konselor
c. pemenuhan kebutuhan kepala sekolah
d. pemenuhan kebutuhan orang tua
7.    Konselor dinyatakan sebagai bagian dari unsur pendidik tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pada:
a. Pasal 1 butir 3
b. Pasal 1 butir 6
c. Pasal 3 ayat (2)
d. Pasal 2 ayat (1)

C. Latihan
1.    Diskusikan dengan teman Anda ,tentang implementasi prinsip-prinsip pendidikan dalam bimbingan dan konseling.
2.    Diskusikan dengan teman Anda tentang bagaiman proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling dilaksanakan.!
3.    Diskusikan dengan teman Anda bahwa proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling harus diwujudkan oleh guru Bk atau konselor melalui suasana kewibawaan!

D. Rangkuman
ü  Pendidikan juga memiliki nilai-nilai dasar yang berhubungan dengan latar belakang budaya masyarakat Indonesia itu sendiri, nilai-nilai dasar inilah yang dijadikan prinsip dasar dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini terdapat sepuluh nilai dasar pendidikan yang merupakan prinsip-rpinsip dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu ketuhanan, kemerdekaan, kebangsaan, keseimbangan, kebudayaan, kemandirian,kemanusiaan, kekeluargaan, kesportifan dan kebanggaaan. Nilai-nilai dasar tersebut harus secara simultan diakomodasikan dalam pengembangan substansi pendidikan, struktur kesempatan dan manajemen penyelenggaraan, serta metodologi proses pendidikan. Nilai-nilai dasar pendidikan berkaitan langsung dengan keberhasilan pendidikan yaitu peserta didik yang cerdas, berkepribadian luhur, dan bertubuh sehat bias diwujudkan. Target keberhasilan pendidikan yaitu anak yang beradab bias diwujudkan.
ü  Proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling mencakup bidang pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan belajar, dan pengembangan karir.
ü  Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh Guru BK atau konselor melalui berbagai jenis layanan, yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok,layanan konsultasi,dan layanan mediasi
ü  Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling harus dapat diciptakan suasana kewibawaan yang meliputi pengakuan dan penerimaan, kasih sayang dan kelembutan,penguatan, tindakan tegas yang mendidik, serta pengarahan dan keteladanan guru BK atau konselor terhadap peserta didik akan mendekatkan dan melekatkan hubungan guru BK atau konselor dengan peserta didik. Kewibawaan guru BK atau konselor yang tidak didasarkan pada status, dan/atau kekuasaan, melainkan mengacu sepenuhnya kepada nilai-nilai kemanusiaan yang tertguang di dalam kaidah-kaidah harkat dan martabat manusia. Itu membuat hubungan antara peserta didik dengan guru BK atau konselor menjadi dekat, hangat, nyaman, terbuka, serta diwarnai oleh berbagai kualitas positif lainnya yang memperkembangkan peserta didik sebagai sasaran layanan.

E. Evaluasi
Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan


1.    Pendidikan hendaknya dapat menumbuhkan rasa keimanan dan ketakwaan, hal ini sesuai dengan prinsip :
a. Kebangsaan
b. Kemerdekaan
c. keTuhanan
d. kebudayaan
2.    Pendidikan hendaknya dapat membangkitkan rasa dan keyakinan mencitai tanah air dan bangsa, hal ini sesuai dengan prinsip:
a. kebudayaan
b. kebanggaan
c. kemandirian
d. kekeluargaan
3.    Pendidikan harus diselaraskan dengan budaya bangsa Indonesia, hal ini sesuai dengan prinsip:
a. Kemerdekaan
b. Kebudayaan
c. Kebangsaan
d. Keseimbangan
4.    Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling harus dapat menciptakan suasana kewibawaan,yaitu:
a. kasih sayang dan bimbingan
b. pengakuan dan pembiaran
c. keteladanan dan hukuman
d. penguatan dan tindakan tegas yang mendidik
5.    Proses pembelajaran melalui bimbingan dan konseling mencakup bidang kehidupan:
a. pribadi dan sosial
b. kemanusiaan dan kekeluargaan
c. karir dan kerjasama
d. sosial dan politik
6.    Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan masa depan peserta didik, adalah cakupan dari bidang bimbingan dan konseling:
a. belajar
b. sosial
c. karir
d. pribadi
7.    Proses pembelajaran melalui kegiatan pelayanan bimbingan kelompok tepat untuk mewujudkan fungsi:
a. Pencegahan dan pemahaman
b. Pemahaman dan pengentasan masalah
c. Advokasi dan pengentasan masalah
d. Pengentasan masalah pencegahan

KUNCI JAWABAN
BAB I               BAB II
1. a.                  1. c
2. b                              2. b
3. c                   3. b
4. a                   4. d
5. d                              5. a
6. a                   6. c
7. b                              7. b

TEORI DAN PRAKSIS BK

D. Rangkuman
ü  Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, berkenaan dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan penanganan kondisi kehidupan efektif seharihari yang terganggu (KES-T), baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.



ü  Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
ü  Sejumalah prinsip dan asas mendasari gerak dan langkah penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip dan asas-asas ini berkaitan dengan tujuan, sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta berbagai aspek operasionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling.
ü  Bidang bimbingan dan konseling dibagi ke dalam empat bidang, yaitu meliputi: Bidang pengembangan kehidupan pribadi, Bidang pengembangan kehidupan sosial, Bidang pengembangan kemampuan belajar, dan Bidang pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Pelaksanaan layanan konseling dilaksanakan melalui format kegiatan layanan konseling yang meliputi: format individual, kelompok, klasikal, lapangan, dan pendekatan khusus.

E. Evaluasi Materi Pokok 1
1.    Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan berkenaan dengan:
A. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES)
B. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari yang terganggu (KES-T)
C. Pengembangan kehidupan pribadi
D. pengembangan kehidupan sosial
2.    Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu merupakan dari prinsipprinsip:
A. Konseling
B. Program
C. Bimbingan
D. Layanan
3.    Upaya membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
4.    Mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri merupakan ciri individu yang sesuai dengan
A. Azas kegiatan
B. Azas keterbukaan
C. Azas kesuk realaan
D. Asas kemandirian
5.    Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan stasus sosial ekonomi.
A. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
B. Prinsi-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan
C. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
D. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
6.    Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling.
A. Asas kemandirian
B. Asas kekiknian
C. Asas kegiatan
D. asas keterbukaan
7.    Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
A. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
B. Bidang pengembangan kehidupan sosial
C. Bidang pengembangan kemampuan belajar
D. Bidang pengembangan karir
8.    Membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
A. Layanan informasi
B. Layanan orientasi
C. Layanan penempatan penyaluran
D. Layanan Penguasaan konten

9.    Tujuan layanan informasi terkait dengan fungsi-fungsi yang paling dominan dan paling langsung diemban layanan informasi.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
10.   Pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok.
A. Tahap pembentukan
B. Tahap peralihan
C. Tahap kegiatan
D. Tahap pengakhiran

D. Rangkuman
Ekspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan dan konseling senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik, menghormati keragaman, serta mengutamakan kepentingan konseli, dengan selalu mencermati dampak jangka panjang dari pelayanan yang diberikan.
Konselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) program studi Bimbingan dan Konseling dan program Pendidikan Profesi Konselor dari perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:
1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
2. Berpendidikan profesi konselor.
Rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor dapat dipetakan dan dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

E.    Evaluasi Materi Pokok 2
1.    Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling ditambah pendidikan profesi konselor. Kualifikasi ini tertera dalam:
A. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
B. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007
C. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007
D. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
2.    Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan bagian dari kompeteni:
A. Menguasai teori dan praksis pendidikan
B. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli
C. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan
D. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja
3.    Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi stres dan frustasi bagian dari kompetensi:
A. Pedagogik
B. Kepribadian
C. sosial
D. Profesional
4.    Menampilkan kinerja berkualitas tinggi:
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
5.    Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional

A. Evaluasi Kegiatan Belajar
1.    Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan berkenaan dengan:
A. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES)
B. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari yang terganggu (KES-T)
C. Pengembangan kehidupan pribadi
D. pengembangan kehidupan sosial
2.    Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu merupakan dari prinsipprinsip:
A. Konseling
B. Program
C. Bimbingan
D. Layanan
3.    Upaya membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
4.    Mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri merupakan ciri individu yang sesuai dengan
A. Azas kegiatan
B. Azas keterbukaan
C. Azas kesuk realaan
D. Asas kemandirian
5.    Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan stasus sosial ekonomi.
A. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
B. Prinsi-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan
C. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
D. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
6.    Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling.
A. Asas kemandirian
B. Asas kekiknian
C. Asas kegiatan
D. asas keterbukaan
7.    Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
A. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
B. Bidang pengembangan kehidupan sosial
C. Bidang pengembangan kemampuan belajar
D. Bidang pengembangan karir
8.    Membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
A. Layanan informasi
B. Layanan orientasi
C. Layanan penempatan penyaluran
D. Layanan Penguasaan konten
9.    Tujuan layanan informasi terkait dengan fungsi-fungsi yang paling dominan dan paling langsung diemban layanan informasi.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
10.   Pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok.
A. Tahap pembentukan
B. Tahap peralihan
C. Tahap kegiatan
D. Tahap pengakhiran

11.   Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling ditambah pendidikan profesi konselor. Kualifikasi ini tertera dalam:
A. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
B. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007
C. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007
D. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
12.   Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan bagian dari kompeteni:
A. Menguasai teori dan praksis pendidikan
B. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli
C. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan
D. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja
13.   Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi stres dan frustasi bagian dari kompetensi:
A. Pedagogik
B. Kepribadian
C. sosial
D. Profesional
14.   Menampilkan kinerja berkualitas tinggi:
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
15.   Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional

C. Kunci Jawaban.
Evaluasi Materi Pokok 1 Evaluasi Materi Pokok 2
Nomor soal Kunci jawaban Nomor soal Kunci jawaban
1 A                   1 D
2 B                   2 A
3 D                   3 B
4 D                   4 B
5 B                   5 D
6 C
7 A
8 B
9 A
10 B

Evaluasi Kegiatan Belajar
Nomor soal Kunci jawaban
1 A
2 B
3 D
4 D
5 B
6 C
7 A
8 B
9 A
10 B
11 D
12 A
13 B
14 B
15 D



PERANCANGAN PROGRAM BK
D. Rangkuman
1.    Orientasi bimbingan dan konseling di sekolah merupakan upaya membantu peserta didik (konseli) dalam pencapaian tugas perkembangan peserta didik secara optimal yang diwujudkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang terjadual dalam program bimbingan dan konseling yang disusun berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan,
2.    Analisis kebutuhan dalam bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi: permasalahan diri peserta didik, lingkungan peserta didik dan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka pencapaian tugas perkembangan secara optimal,
3.    Pelaksanaan dari analisis kebutuhan terdiri dari; 1) Identifikasi kebutuhan, 2) Kegiatan analisis,
4.    Langkah-langkah analisis kebutuhan yaitu mengambil keputusan mengenai penggunaan data pengukuran kebutuhan untuk perencanaan, memilih tingkat kebutuhan pengukuran, mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan, mencapai kesepakatan dengan orang-orang yang terlibat dalam pengukuran tentang partisipasi mereka, mencapai kesepakatan tentang tingkat pengukuran kebutuhan dan perencanaan, mengumpulkan data, membuat daftar kebutuhan yang telah diidentifikasi, menyusun prioritas kebutuhan, erekonsiliasi data yang bertentangan, dan mencapai kesepakatan dengan orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan tentang kebtuhankebutuhan yang diprioritaskan.

F. Evaluasi
1.    Berikut ini pengertian analisis kebutuhan menurut Gupta:
a.     sebuah proses untuk mengidentifikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi
b.    sebuah proses untuk menentukan alasan kesenjangan dalam kinerja atau metode untuk mengidentifikasi kebutuhankebutuhan baru dan masa depan
c.     metode untuk mengetahui sifat dan luasnya masalah kinerja dan bagaimana cara penyelesaiannya
d.    a systematic approach to identifying social problems, determining their extent, and accurately defining the target population to be served and the nature of their service needs
2. Berikut ini langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan, kecuali :
a.     Merekonsiliasi data yang bertentangan
b.    Mengambil keputusan mengenai anggaran pembiayaan
c.     Mencapai kesepakatan dengan orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan tentang kebtuhan-kebutuhan yang diprioritaskan
d.    Mengambil keputusan mengenai penggunaan data pengukuran kebutuhan untuk perencanaan
3.    Tujuan dari kegiatan analisis kebutuhan dalam bimbingan dan konseling adalah=..
a. Perencanaan penyusunan program
b. Tuntutan dari profesi konselor
c. Untuk diperolehnya informasi biaya dalam satu penanganan kasus
d. Mengidentifikasi format-format layanan konseling
4.    Ruang lingkup masalah yang menjadi objek analisis kebutuhan, kecuali:
a. Masalah pribadi siswa
b. lingkungan
c. pelayanan bimbingan dan konseling
d. Program layanan Bimbingan dan Konseling.
5.    Orientasi Bimbingan dan konseling adalah=.
a. Pencapaian tugas perkembangan secara optimal
b. Pencapaian prestasi secara optimal
c. Penanganan anak-anak bermasalah
d. Meminimalisasi kenakalan remaja.

D. Rangkuman
1.    Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan bimbingan dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait untuk mencapai tujuan tertentu. Program menggariskan apa, oleh siapa, bilamana dan dimana tindakan akan dilakukan.
2.    Program bimbingan dan konseling disusun dan dikembangkan berdasarkan atas pertimbangan bahwa programyang disusun dengan baik akan member banyak keuntungan baik bagi para siswa yang mendapat layanan bimbingan dan konseling maupun bagi petugas yang menyelenggarakan. Diantaranya menghemat waktu, usaha, biaya dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan. Semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama, seimbang dan menyeluruh.

3.    Program bimbingan dan konseling yang baik ialah suatu bentuk program yang apabila dilaksanakan memiliki efisiensi dan efektivitas yang optimal.
4.    Program bimbingan dan konseling perlu dibuat guru BK guna merencanakan kegiatan bimbingan berupa program tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian. Kelimanya saling terkait.

E. Evaluasi
1.    Tujuan penyusunan program bimbingan dan konseling adalah=.
a. Sebagai pedoman penyusunan program sekolah
b. Sebagai pedoman bagi konselor dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
c. Sebagai rujukan kepala sekolah dalam menyusun anggaran
d. Sebagai pedoman kepala sekolah dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
2.    Manfaat dari penyusunan program adalah=..
a.     Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat tenaga dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
b.    Memungkinkan sebagai rujukan bagi peserta didik untuk memilih layanan yang diinginkan
c.     Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang menguntungkan.
d.    Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.
3.    Jenis-jenis program bimbingan dan konseling adalah=
a. Program bimbingan sosial
b. Program Semester
c. Program bimbingan karir
d. Program Bimbingan belajar
4.    Ciri-ciri Program bimbingan dan konseling yang baik diantaranya adalah=.
a.     Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru, wali kelas, kepala sekolah/wakil kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya)
b.    Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal dan realitas dalam perencanaannya.
c.     Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang kontinyu antara semua unsur atau staf sekolah yang bersangkutan.
d.    Program Bimbingan dan konseling dikembangkan mengikuti program sekolah yang telah disusun.
5.    Program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara umum pada tahun pembelajaran urut berdasarkan analisis kebutuhan adalah=.
a. Program harian
b. Program bulanan
c. Program tahunan
d. Program semesteran

D. Rangkuman
1.    Penyusunan program mengacu pada data hasil analisis kebutuhan sebagai langkah pertama dalam penyusunan program bimbingan dan konseling. Langkah selanjutnya adalah perumusan tujuan, pengembangan materi bimbingan dan konseling, perumusan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung, pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling, penilaian program bimbingan dan konseling dan penyusunan jadwal.
2.    Kegiatan layanan yang terangkum dalam program bimbingan dan konseling adalah layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi 3. Kegiatan pendukung terdiri dari aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus dan tampilan kepustakaan.
4.    Tahapan penilaian dalam pelayanan bimbinggan dan konseling
a. Penilaian Segera (Laiseg)
b. Penilaian jangka Pendek (Laijapen)
c. Penilaian Jangka Panjang (Laijapan)
E. Evaluasi
1.    Penyusunan program mengacu pada data hasil analisis kebutuhan sebagai langkah pertama dalam penyusunan program bimbingan dan konseling. Langkah selanjutnya adalah=.
a. Perumusan tujuan
b. Perumusan kegiatan layanan dan pendukung
c. Pengembangan materi Bimbingan dan konseling
d. Pengorganisasian program pelayanan bimbingan dan konseling

2.    Pengembangan materi bimbingan dan konseling bertujuan untuk=.
a. Menampilkan sosok utuh dari bentuk kompetensi yang ada pada diri peserta didik
b. Digunakan sebagai pedoman dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling
c. Memudahkan guru pembimbing untuk mempelajari suatu kompetensi tertentu
d. Menumbuhkan kreatifitas peserta didik untuk mendesain sebuah pengembangan materi.
3.    Layanan bimbingan dan konseling yang digunakan untuk membantu peserta didik menentukan pendidikan lanjutan adalah=.
a. Layanan orientasi
b. Layanan informasi
c. Layanan penempatan dan penyaluran
d. Layanan Penguasaan konten
4.    Kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait adalah=..
a. Himpunan data
b. Kunjungan rumah
c. Aplikasi Instrumentasi
d. Konferensi kasus
5.    Tahapan penilaian dalam pelayanan bimbingan dan konseling, kecuali:
a. Laiseg
b. Laijapang
c. Laisem
d. Laijapen

D. Rangkuman
Peserta didik memiliki karakteristik individu yang berbeda satu dengan lainnya. Layanan BK diharapkan dapat melayani semua siswa dengan segenap potensi dan kekurangan yang dimiliki. Dalam menyusun program BK seharusnya memperhatikan kebutuhan peserta didik sehingga sebelum merencanakan program guru BK perlu melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan peserta didik termasuk kebutuhan akan perkembangan fisik, psikis, dan perilaku. Layanan yang dilaksanakan seharusnya dapat mengemban fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan dan perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan perilaku peserta didik yang dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Berkaitan dengan kondisi peserta didik yang mengalami perkembangan fisik, psikis, dan perilaku, maka materi layanan perlu disesuaikan dengan hal tersebut. Tak kalah penting, dalam pelaksanaan kegiatan layanan pun hal tersebut perlu mejadi pertimbangan sehingga peserta didik dapat mengikuti kegiatan bimbingan sesuai denegan kondisi fisik, psikis, dan perilaku.

E.    Evaluasi
1.    Fasilitas atau sarana yang diharapkan tersedia di sekolah ialah=.
a. Ruangan tempat bimbingan yang khusus dan teratur
b. Ruangan tempat bimbingan di dalam ruang guru
c. Ruangan tempat bimbingan dengan peralatan lengkap dan nyaman
d. Ruangan tidur yang nyaman dan teratur
2.    Unsur-unsur fasilitas bimbingan dan konseling, kecuali :
a. tempat kegiatan
b. instrumen dan kelengkapan administrasi
c. peralatan rumah tangga
d. filling cabinet
3.    Pedoman kegiatan yang harus ada, kecuali=.
a. Surat Keputusan
b. Salinan dari peraturan dan kebijakan
c. Panduan operasional
d. Surat tanda terim
4.    Pembiayaan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling ditanggung oleh=.
a. Guru Bimbingan dan konseling
b. Orang tua/ wali peserta didik
c. Anggaran sekolah
d. Kepala sekolah
5.    Anggaran biaya penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling digunakan untuk kecuali :
a. Honor petugas bimbingan dan konseling
b. anggaran untuk surat menyurat
c. transportasi,
d. penataran & pembelian alat-alat, dan sebagainya

KUNCI JAWABAN
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. a                   1. b
2. b                              2. d
3. a                   3. b
4. d                              4. d
5. a                   5. C
Materi Pokok 3 Materi Pokok 4
1. a                   1. a
2. b                              2. c
3. c                   3. C
4. d                              4. d
5. c                   5. c

PELAKSANAAN PROG BK

D. Rangkuman
Praktik layanan orientasi dikemas dalam satu paket dengan objek yang jelas dan rangkaian kegiatan yang terarah dalam mengakses objek yang dimaksud. Format yang digunakan dalam pelaksanaan orientasi meliputi: Format Lapangan, Format Klasikal, Format Kelompok, Format Individual, dan Format politik.


E.    Evaluasi Materi Pokok 1
1.    Format layanan orientasi yang ditempuh apabila peserta layanan melakukan kegiatan ke luar kelas atau ruangan dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi layanan.
A. Format Lapangan
B. Format Klasikal
C. Format Kelompok
D. Format Individual
2.    Mengorganisasikan kegiatan layanan bagian dari operassioanlisasi layanan orientasi:
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis hasil evaluasi
3.    Melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan kegiatan, mencoba, mengalami sendiri, yitu bagian dari teknik:
A. Penyajian
B. Pengamatan
C. Partisipasi
D. Studi dokumentasi
D. Rangkuman
Praktik layanan informasi secara garis besar dapat digolongkan ke dalam: Informasi perkembangan diri, Informasi hubungan atar pribadi, sosial, nilai dan moral, Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan teknologi, Informasi pekerjaan/karir dan ekonomi, Informasi sosial-budaya, politik, dan kewarganegaraan.
Pendekatan dan Teknik layanan informasi melingkupi: Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi, media, acara khusus, nara sumber, waktu dan tempat, penilaian, dan keterkaitan.
Operasionalisasi layanan informasi meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evalusai, tindak lanjut, dan pelaporan.
E. Evaluasi materi pokok 2
1.    Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi peserta layanan bagian dari:
A. Pendekatan dan Teknik
B. Prencanaan
C. Pelaksanaan
D. Analisis
2.    Mengorganisasikan kegiatan layanan, bagian dari:
A. Pelaksanaan
B. Evaluasi
C. Tindak lanjut
D. Pelaporan
3.    Mengolah hasil aplikasi instrumen bagian dari kegiatan layanan informasi
A. Mengorganisasikan kegiatan layanan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis Hasil Evaluasi

D. Rangkuman
Pelayanan penempatan dan penyaluran meliputi: Mengkaji potensi dan kondisi diri subjek layanan, Mengkaji kondisi lingkungan, dimulai dari lingkungan yang paling dekat, mengacu pada permasalahan subjek layanan, Mengkaji kesesuaian antara potensi dan kondisi diri subjek dengan lingkungannya, serta mengidentifikasi permasalahan yang secara dinamis berkembang pada subjek, Mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain atau baru yang mungkin ditempati subjek, dan Menempatkan sujek ke lingkungan baru. Kegiatan pendukung yang mendukung yaitu aplikasi Instumentasi, Konferensi kasus, Kunjungan Rumah, dan Alihtangan Kasus.

E.    Evaluasi Materi pokok 3
1.    Mengkaji potensi dan kondisi diri subjek layanan, bagian dari:
A. Pendekatan dalam pelayanan penempatan dan penyaluran
B. Layanan Awal dalam pelayanan penempatan dan penyaluran
C. Tekni pelayanan penempatan dan penyaluran
D. Bentuk Awal pelayanan penempatan dan penyaluran
2.    Untuk mengkaji potensi dan kondisi diri subjek layanan dapat dilakukan
A. penempatan peserta didik dalam kelompok kegiatan bakat dan minat khusus atau ekstrakurikuler
B. Studi dokumentasi terhadap hasil-hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan data
C. memperkaya bahan kajian terhadap potensi dann kondisi diri subjek beserta lingkungannya
D. identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri subjek tertentu
3.    Melakukan pengkajian terhadap berbagai kondisi yang terkait dengn permasalahan subjek layanan, sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah yang ditetapkan, bagin operasionalisasi layanan:
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis hasil evaluasi

D. Rangkuman
Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspekaspek konten tertentu. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya .

E. EvaluasiMateri pokok 4
Tulis empat teknik yang dapat digunakan dalam layanan penguasaan konten.

D. Rangkuman
Praktik layanan konseling individu agar efektif harus melingkupi penerimaan terhadap konseli, posisi duduk, penstrukturan, teknik, volume bicara, pentahapan, dan penilaian.
Agar operasionalisasi praktik layanan konsseling individu terlaksana  dengan efektif perlu adanya: Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis Hasil Evaluasi, Tindak Lanjut, dan pelaoran.

E.    Evaluasi Materi Pokok 5
1.    Merespon dengan tepat dan positif dealam pelaksnaan konseling termasuk ke dalam:
A. penstrukturan
B. teknik
C. Pentahapan
D. penilaian
2.    Pengantaran merupakan proses layanan konseling individu:
A. Pentahapan
B. penilaian
C. Teknik
D. penerimaan konseli
3.    Menggunakan rumus 5W+1H (apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana) adalah rumus dari:
A. Teknik
B. Pentahapan
C. Penstrukturan
D. Penilaian

D. Rangkuman
Bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
Dalam BKp dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok melalui tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran.

E. Evaluasi materi pokok 6
1. Sebutkan secara urur tahap-tahap dalam bimbingan kelompok
2. jelaskan azas-azas dalam bimbingan kelompok.

D. Rangkuman
Konseling kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
Tujuan layanan KKp Pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. Melalui layanan konsseling kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut peserta memperoleh dua tujuan sekaligus

E. Evaluasi materi pokok 7
1. Sebutkan secara urur tahap-tahap dalam bimbingan kelompok
2. jelaskan azas-azas dalam bimbingan kelompok.

D. Rangkuman
Layanan konssultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan/atau permasalahan yang dialami pihak ketiga

E. Evaluasi materi pokok 8
1. Sebutkan empat langkah perencanaan layanan konsultasi.
2. Sebutkan lima langkah pelaksanaan layanan konsultasi

D. Rangkuman:
Mediasi berasal dari kata “media” yang berarti perantara atau penghubung. Dengan demikian mediasi berarti kegiatan yang mengantarai atau menghubungkan dua hal yang semula terpisah; menjalin dua hubungan antara dua kondisi yang berbeda; mengadakan kontak sehingga dua yang semula tidak sama menjadi saling terkait.

E. Evaluasi materi pokok 9
1. Sebutkan empat langkah perencanaan layanan mediasi
2. Sebutkan enam langkah pelaksanaan layanan mediasi

C. Kunci Jawaban.
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. A                              1. B
2. B                              2. A
3. C                              3. C
Materi Pokok 3 Materi Pokok 5
1. A                              1. A
2. B                              2. A
3. B                              3. C

PENILAIAN LAY BK

H. Rangkuman
Penilaian dalam pelaksanakan pelayanan konseling pada dasarnya dilakukan terhadap: Proses kegiatan pelayanan konseling dan hasil kegiatan Pelayanan Konseling. Hasil penilaian merupakan bahan-bahan untuk melaksanakan evaluasi. Evaluasi pelaksanaan program BK di sekolah di maksudkan adalah segala upaya tindakan atau proses menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program BK di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program BK yang dilaksanakan.

I.     Evaluasi Materi Pokok 1
1.    Upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan pelayanan konseling disebut ......

a. Penilaian Kegiatan Pelayanan Konseling
b. Penilaian Proses Pelayanan Konseling
c. Penilaian Hasil Pelayanan Konseling
d. Evaluasi Program Pelayanan Konseling
2.    Untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan pelayanan konseling dilihat dari prosesnya disebut =..
a. Penilaian Hasil
b. Penilaian Proses
c. Penilaian Tindakan
d. Penilaian Tindak lanjut
3.    Dasar utama dalam mengetengahkan pembahasan tentang evaluasi ini bertitik tolak pada Standar Penilaian ditetapkan pada
a. Permendiknas No.19 tahun 2007
b. Permendiknas No. 24 tahun 2007
c. Permendiknas No. 22 tahun 2006
d. Permendiknas No. 20 tahun 2007

H. Rangkuman
Dalam pelayanan himpunan data ini, disebarkan berbagai instrumen baik instrumen tes maupun non-tes (aplikasi instrumentasi). Setelah data tersebut terkumpul maka lebih lanjut perlu dianalisis, sehingga dapat diidentifikasi aspek masalah peserta didik, IQ, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik. Informasi yang diperoleh dari hasil analisa pelaksanaan bimbingan ini akan memberikan arah untuk mencari informasi tambahan dalam upaya membantu peserta didik memecahkan masalahnya.

I. Evaluasi Materi Pokok 2
1.    Untuk memperoleh informasi yang valid dan reliabel tentang keefektifan dan efiesiensi program merupakan jenis penilaian ......
a. Penilaian hasil pelayanan konseling
b. Penilaian proses pelayanan konseling
c. Penilaian program pelayanan konseling
d. Evaluasi program pelayanan konseling
2.    Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut.  Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi, adalah merupakan langkah-langkah evaluasi
a. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan
b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data.
d. Melakukan tindak lanjut (follow up).
3.    Hasil analisis evaluasi program pelayanan konseling digunakan kecuali untuk:
a. menilai kemampuan peserta didik
b. memperkirakan keberhasilan upaya khusus pengentasan masalah
c. bahan pertimbangan untuk pemberian layanan kepada peserta didik dan pengembangan program selanjutnya
d. bahan pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru pembimbing

I.     Rangkuman
Studi tindak lanjut adalah suatu usaha menelaah hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang pernah diberikan oleh sekolah kepada peserta didik, melakukan penelaah terhadap peserta didik yang telah selesai mendapat layanan khusus. Laporan adalah sesuatu dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil.
J.    Evaluasi Materi Pokok 3
1.    Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program disusun dalam rangka:
a. pertanggungjawaban tugas yang diberikan
b. menilai keberhasilan peserta didik
c. mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan guru pembimbing
d. mengetahui ketercapaian tugas perkembangan
2.    Upaya tindak lanjut hasil evaluasi pelayanan konseling dimaksudkan untuk:
a. mengetahui sejauhmana derajat keberhasilan pelayanan
b. memperoleh umpan balik terhadap keefektifan program
c. memperbaiki dan menetapkan langkah-langkah lebih lanjut
d. memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.

PROFESIONALISASI, KODE ETIK PROF BK
D. Rangkuman
Profesi ialah suatu pekerjaan yang dipegang oleh orang-orang yang mempunyai dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap khusus tertentu dan pekerjaan itu diakui oleh masyarakat sebagai suatu keahlian.
Keahlian tersebut menunjukkan dipenuhinya standar persiapan profesi melalui pendidikan khusus di perguruan tinggi dan pengalaman kerja dalam bidang tersebut. Ciri-ciri profesi meliputi keintelektualan, kompetensi profesional yang dipelajari, objek praktik spesifik, komunikasi, motivasi altruistik,dan organisasi profesi. Memperhatikan keseluruhan ciri dan isi suatu profesi, dipahami bahwa spektrum suatu profesi dalam bentuk trilogi profesi, yaitu (1) dasar keilmuaan, (2) substansi profesi, dan (3) praktik profesi. Komponen dasar keilmuan menyiapkan (calon) konselor dengan landasan dan arah tentang wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap (WPKNS) berkenaan dengan profesi yang dimaksud.
Suatu profesi perlu didukung oleh (i) pelayanan yang tepat, (ii) pelaksana yang bermandat, dan (iii) pengakuan yang sehat dari berbagai pihak yang terkait. Ketiga hal tersebut dapat menjamin tumbuh suburnya profesi dan menjadikan profesi konseling menjadi profesi yang bermartabat. Public trust ini menjadi faktor kunci untuk mengokohkan identitas profesi. Kepercayaan ini dapat memberikan makna terhadap profesi dan memungkinkan anggota profesi akan menjalankan fungsinya di dalam cara-cara profesional.

E. Evaluasi
1.    Profesi konseling adalah suatu pekerjaan atau karir yang bersifat pelayanan:
a. bantuan keahlian
b. bantuan kebahagiaan
c. bantuan moral
d. bantuan individual
2.    Kekuatan eksistensi profesi konseling muncul sebagai akibat:
a. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan klien
b. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan ahli lain
c. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan kepercayaan publik
d. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan sesama konselor.
3.    Public trust akan mempengaruhi konsep profesi dan memungkinkan anggota profesi:
a. berfungsi dalam kinerjanya
b. berfungsi dalam cara-cara profesional
c. berfungsi pemahaman
d. berfungsi pengentasan.
4.    Trilogi profesi konseling adalah:
a. dasar keilmuan, substansi profesi, kode etik
b. dasar keilmuan, kode etik, kebermanfaatan
c. dasar keilmuan, substansi profesi, praktik profesi
d. dasar keilmuasn, kode etik, praktik profesi
5.    Kemartabatan profesi konselor perlu didukung oleh:
a. pelayanan yang tepat dan bermanfaat
b. sarana dan prasarana
c. biaya yang memadai
d. banyaknnya klien
6.    Identitas profesi konselor akan dikokohkan oleh:
a. biaya yang mencukup
b. sarana dan prasarana
c. banyaknya klien
d. kepercayaan publik
7.    Paradigma profesi bimbingan dan konseling adalah:
a. psiko-pendidikan dalam bingkai budaya
b. psiko-pendidikan dalam bingkai kesusilaan
c. psiko-budaya dalam bingkai keagamaan
d. psiko-sosial dalam bingka budaya
8.    Ciri-ciri profesi konselor antara lain:
a. keintelektualan dan motivasi altruistik
b. obyek praktik spesifik dan kenormatifan
c. organisasi profesi dan kerjasama
d. komunikasi dan regulasi




D. Rangkuman
Konselor harus bertekad untuk terus menerus memperkembangkan dirinya baik melalui latihan maupun dalam kehidupan nyata sehari-hari, serta harus pula mempunyai keberanian dan keteguhan hati untuk melakukan analisis pribadi yang mendalam tentang dorongandorongannya mengapa ia ingin membantu klien. Hal ini perlu ditekankan mengingat perkembangan pribadi adalah suatu proses tanpa henti.
Profesionalisasi merupakan keharusan bagi setiap orang yang
menjalankan profesi, agar dapat memenuhi tuntutastandar profesi. Oleh karena itu Guru BK atau Konselor harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan kemampuan profesionalnya untuk mencapai standar profesi yang ditetapkan.
Pengembangan diri ibarat bibit yang perlu disemaikan dulu baru bisa ditanam. Guru BK atau konselor, memiliki potensi dasar untuk dikembangkan, seperti potensi: fisik, intelektual, emosional, empati, spiritual, moral, kata hati, dan lain-lain. Pengembangan diri diawali dengan pengenalan siapa diri sendiri yang sesungguhnya. Kita harus tahu apa yang tidak diketahui. Pengembangan diri merupakan petualangan penemuan oleh diri sendiri, kemauan pribadi keluar dari tradisi antiperubahan dan memasuki zona kehidupan baru untuk tumbuh dan berkembang secara individual.

E.    Evaluasi
1.    Seorang konselor hendaklah dengan kritis dan jujur:
a. menilai diri sendiri
b. menilai orang lain
c. menilai klien
d. menilai organisasi profesi
2.    Konselor yang menunjukan komitmen untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya disebut:
a. profesionalisasi
b. profesional
c. profesionalisme
d. profesionalitas
3.    Konselor yang melakukan peningkatan kualifikasi dan kompetensinya menuju standar profesi disebut:
a. profesionalisasi
b. profesional
c. profesionalisme
d. profesionalitas
4.    Pengembangan diri diawali dengan upaya untuk:
a. memposisikan diri
b. mengarahkan diri
c. mewujudkan diri
d. mengenali diri
5.    Pengembangan keprofesionalan berkelanjutan memberikan jaminan bagi guru BK atau Konselor:
a. menjadi lebih kompeten dan diakui sebagai profesi yang bermartabat
b. menjadi lebih kompeten dan penghasilannya meningkat
c. menjadi lebih kompeten dan menarik
d. menjadi lebih menarik dan angka kredir meningkat
6.    Pembaharuan diri pada konselor mencakup dimensi-dimensi berikut:
a. pemaharuan fisik dan material
b. pembaharuan spiritual dan mental
c. pembaharuan sosial dan penampilan
d. pembaharuan emosional dan karir
7.    Pengembangan diri merupakan petualangan oleh:
a. keluarga sebagai konsekuensi perubahan status sosial-ekonomi
b. pimpinan untuk keluar dari tradisi antiperubahan
c. diri sendiri ,kemauan pribadi keluar dari tradisi antiperubahan
d. masyarakat sebagai pihak terkait

D. Rangkuman
Setiap kelompok profesi pada dasarnya merumuskan standar tingkah lakunya yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan kewajiban profesional. Standar Tingkah Laku profesional itu diterjemahkan dari nilai-nilai masyarakat ke dalam bentuk cita-cita yang terstruktur dalam hubungannya dengan orang lain, kliennya dan masyarakat. Terjemahan nilai-nilai sebagai bentuk standar itu dirumuskan ke dalam “kode etik profesi.
Tugas konselor ialah membantu membelajarkan peserta didik melalui pelayanan konseling dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang dimilikinya. Nilai moral berkaitan dengan pribadi konselor yang bertanggungjawab. Nilai-nilai moral akan menentukan seseorang bersalah atau tidak, dilihat dari besarnya tanggungjawab. Persoalan pokok yang berkaitan dengan kode etik profesional di dalam penyelenggaraan bantuan profesional harus menjadi perhatian serius agar proses konseling dapat berjalan baik dan berhasil baik.
Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
tenaga profesi dalam menjalankan tugas profesi dan dalam kehidupannya di masyarakat. Norma-norma itu berisi apa yang tidak boleh, apa yang seharusnya dilakukan, dan apa yang diharapkan dari tenaga profesi.
Pengambilan keputusan etik tidak selamanya mudah dilakukan, tetapi hal ini merupakan bagian dari tugas seorang konselor. Untuk ini dibutuhkan kualitas seperti karakter, integritas,dan keberanian moral, selain pengetahuan.

E.    Evaluasi
1.    Etik secara umum didefinisikan sebagai ilmu filsafat mengenai:
a. Kebenaran manusia
b. Nilai manusia
c. Tingkah laku manusia
d. Cara kerja manusia
2.    Etik mengatur hubungan antara konselor dan klien yang bersifat
a. Normatif
b. Kritis
c. Dogmatis
d. Regulatif
3.    Moralitas meliputi penilaian atau evaluasi yang berhubungan dengan:
a. Nilai
b. Norma
c. Baik dan buruk
d. Kesusilaan
4.    Tingkah laku tidak beretik dalam konseling bentuknya:
a. pelanggaran kepercayaan
b. kompetensi profesional
c. sesuai kewenangan
d. membuat klien mandiri
5.    Kode etik dikembangkan berdasarkan:
a. profesi yang ditekuni
b. nilai-nilai yang telah disetujui bersama
c. berbagai alasan logis
d. kehendak pribadi
6.    Kode etik bagi seorang konselor adalah:
a. memberikan pedoman etis berperilaku dalam mengambil keputusan
b. membebani diri konselor dalam bekerja profesional
c. membuat konselor bergantung kepada klien
d. membuat konselor enggan bekerja
7.    Tujuan kode etik profesi adalah:
a. membuat klien bergantung
b. memaksakan nilai-nilai konselor kepada klien
c. menjunjung tinggi martabat profesi
d. kesempatan meningkatkan karir konselor
8.    Kode etik profesi adalah norma-norma yang berisi tentang:
a. apa yang seharusnya diinginkan klien
b. apa yang seharusnya dilakukan konselor
c. apa yang dikatakan baik oleh klien
d. apa yang dikatakan baik oleh konselor
9.    Kode etik profesi konselor meliputi hal-hal yang bersangkut paut dengan:
a. kompetensi dan kewenangan konselor
b. kompetensi dan penghasilan konselor
c. kelaian praktik dan pengembangan karir konselor
d. pelanggaran kepercayaan dan keputusan konselor.
10.   Kode etik itu umum dan idealistis,jarang menjawab pertanyaanpertanyaan realistis,sehingga:
a. memelihara kestabilan dalam profesi
b. memutuskan arah tindakan terbaik
c. menghasilkan arah tindakan potensial
d. tidak membahas masalah lintas budaya





KUNCI JAWABAN
Bab I                Bab II                Bab III
1. a                   1. a                   1. c       8. b
2. c                   2. c                   2. a       9. a
3. b                              3. a                   3. c       10. d
4. c                   4. d                  4. a
5. a                   5. a                   5. b
6. d                              6. b                  6. a
7. a                   7. c                   7. c

2 komentar: