MATERI UJI KOMPE BK
PERKEMBANGAN INDIVIDU
E. Evaluasi Materi Pokok 1
1. Jika seorang siswa menangis karena mendapat
menstruasi yang pertama, berarti siswa tersebut mengalami masalah akibat perkembangan
:
a.
Psikhis
b. Fisik
c. Emosi
d. Sosial
2. Akibat perubahan fisik pada remaja termasuk
tanda perubahan :
a.
Sekunder
b. Primer
c. Tertier
d. Sampingan
3. Perubahan fisik pada remaja dapat menyebabkan
perilaku, kecuali:
a.
Percaya diri
b. Canggung
c. Emosional
d.
Mengisolasi Diri
4. Akibat dari perbahan fisik primer yaitu
remaja wanita mengalami menstruasi dan remaja pria mengalami mimpi basah, mengakibatkan
perkembangan sosial:
a. Mogok
makan
b. Malas
belajar
c. Gelisah
d.
Tertarik pada lawan jenis.
5. Keadaan fisik yang dimiliki individu yang
kemungkinan dapat menimbulkan masalah adalah:
a. Sering
marah
b. Melanggar
tata tertib sekolah
c. Kesakitan
saat menstruasi
d.
Rendah diri.
D. Rangkuman
Perubahan
fisik remaja ditandai oleh (1) perubahan ukuran tubuh, yang selama masa remaja
pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan sekitar 200 persen, (2)
proporsi tubuh yang kurang proporsional, (3) ciri kelamin utama yaitu
kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita mengalami menstruasi
pertama dan “mimpi basah” pertama, dan (4) ciri kelamin kedua adalah pinggul melebar,
dan payudara membesar pada wanita dan tumbuhnya kumis dan bulu halus di sekitar
kelamin, membesarnya jakun, dan perubahan suara pada laki-laki.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik adalah keluarga, gizi, emosional,
jenis kelamin, dan kesehatan. Perubahan fisik dapat mempengaruhi perkembangan
tingkah laku dan jiwa.
E. Evaluasi Materi Pokok 2
Pilihlah
jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Anda
anggap benar!
1. Remaja cenderung memilih teman yang memiliki
kualitas relatif sama dengan dirinya merupakan salah satu ciri dari perkembangan:
a. Mental
b. Sosial
c.
Nilai
d. Emosi
2. Salah satu karakteristik penyesuaian sosial
remaja dengan lingkungan keluarga adalah:
a. Hormat dan
patuh pada guru
b. Mentaati
peraturan sekolah
c.
Menerima norma orang tua
d. Menjalin
persahabatan
3. Contoh sifat defensif remaja sebagai upaya
melindungi kelemahan diri secara agresif adalah:
a. Melamun
b. Menarik
diri
c. Menyendiri
d.
Berkelahi
4. Memahami remaja dengan mengamati perubahan
fisik seperti mata melotot karena marah, adalah salah satu pemahaman dari
perkembangan:
a. Moral
b.
Kepribadian
c.
Emosi
d. Sosial
5. Ciri emosi remaja usia 12 – 15 tahun antara
lain:
a. Sering
melamun
b. Bertingkah
laku kasar untuk menutupi rasa kurang percaya diri
c. Konflik
dengan orang tua
d.
Memberontak
6. Belajar dengan cara mencoba-coba
mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku dikenal dengan istilah:
a.
Belajar dengan mencoba-coba
b. Belajar
dengan meniru
c. Belajar
dengan identifikasi
d. Belajar
dengan pengkondisian
7. Tahap remaja mulai menggunakan keterampilan
dan kemampuan pribadi sebagai pertibangan dalam melakkan pilihan karir disebut
tahap:
a. Nilai c. Transisi
b. Kapasitas d. Minat
D. Rangkuman
Yang dimaksud
perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar. Perilaku
individu terbentuk melalui proses awareness
(kesadaran),
interest, evaluasi, trial, dan adopsi. Perilaku individu dapat
dipelajari melalui observasi, eksperimen, tes, angket, biografi, dan buku
harian.
E. EvaluasiMateri
pokok 3
1. Perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) merupakan definisi perilaku yang
dikemukakan oleh:
a. Torndike
b.
Skiner
c. Gerald
Corey
d. Freud
2. Lingkungan fisik, fisik, ekonomi, dan politik
merupakan faktor yang dominanyang mewarnai perilaku seseorang dari kategori:
a. Internal
b. Sosial
c.
Eksternal
d. Pendidikan
3. Proses penguasaan perilaku pada tahap orang
telah mulai mencoba perilaku baru disebut:
a.
Trial
b. Awareness
c. Adopsi
d. Interes.
4. Cara mempelajari perilaku dengan riwayat
kehidupan yang ditulis sendiri oleh orang yang mempunyai riwayat adalah a.
Eksperimen
b. Catatan
Harian
c.
Boigrafi
d.
Otobiografi
5. Tahap menimbang – nimbang baik dan tidaknya
stimulus bagi diri sendiri pada proses pembentukan perilaku disebut tahap:
a. Evaluasi
b. Trial
c.
Awareness
d. Adopsi
D. Rangkuman
Pesera didik
memiliki karakteristik individu yang berbeda satu dengan lainnya. Layanan BK
diharapkan dapat melayani semua siswa dengan segenap potensi dan kekurangan
yang dimiliki. Dalam menyusun program BK seharusnya memperhatikan kebutuhan
peserta didik sehingga sebelum merencanakan program guru BK perlu melakukan
identifikasi dan analisis kebutuhan peserta didik termasuk kebutuhan akan
perkembangan fisik, psikis, dan perilaku. Layanan yang dilaksanakan seharusnya
dapat mengemban fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan dan
perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan perilaku peserta didik
yang dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Berkaitan
dengan kondisi peserta didik yang mengalami perkembangan fisik, psikis, dan
perilaku, maka materi layanan perlu disesuaikan dengan hal tersebut. Tak kalah
penting, dalam pelaksanaan kegiatan layanan pun hal tersebut perlu menjadi pertimbangan
sehingga peserta didik dapat mengikuti kegiatan bimbingan sesuai denegan
kondisi fisik, psikis, dan perilaku.
E. Evaluasi Materi Pokok 4
1. Fungsi layanan yang bertujuan untuk membantu
siswa agar terhindar dari masalah yang mungkin timbul akibat perkembangan fisik
adalah:
a. Pemahaman
b.
Pencegahan
c.
Pengentasan
d.
Pemeliharaan
2. Agar guru BK dapat mengetahui kebutuhan
peserta didik berkaitan dengan perkembangan sosial, emosi, dan moral sebelum
menyusun program, maka perlu melakukan:
a. Layanan
b. Kegiatan
pendukung
c. Konferensi
Kasus
d.
Instrumentasi data
3. Materi layanan tentang penyesuaian diri
terhadap perkembangan fisik dan psikis remaja termasuk materi :
a.
Bidang sosial
b. Bidang
Pribadi
c. Bidang
belajar
d. Bidang
Karir
4. Instrumen yang dapat disusun sendiri oleh
guru BK untuk mengetahui hubungan sosial peserta didik adalah:
a.
Sosiometri
b. Tes kepribadian.
c. Tes minat
d. Anekdot
5. Apabila guru BK menjumpai peserta didik yang
mengalami gangguan fisik parah yang menyebabkan kesulitan mengikuti pelajaran,
maka kegiatan yang tepat dilakukan untuk membantu siswa mengatasi masalah
kesehatannya adalah:
a. Home visit
b. Konferensi
kasus
c.
Alih tangan kasus
d. Tampilan
Kepustakaan
C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. b 1. b 6. b
2. b 2. a 7. a
3. a 3. c 8. a
4. d 4. c
5. c 5. b
ESENSI BK PADA
JALUR PENDIDIKAN
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab II dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan formal penting untuk dilakukan.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mencapai tugas
perkembangan.
2. Karakteristik perkembangan untuk
masing-masing jenjang adalah berbeda, hal tersebut disebabkan tahap
perkembangan peserta didik untuk masing-masing jenjang pendidikan adalah
berbeda.
3. Tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan formal adalah membantu peserta didik
agar memiliki kemampuan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya.
4. Fungsi pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan formal meliputi fungsi : pemahaman,
pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan, serta advokasi.
5. Bidang pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan formal mencakup pengembangan bidang
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembang karir.
6. Pelayanan bimbingan dan
konseling yang menggunakan pendakatan berorientasi pada ketercapaian tugas
perkembangan lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan formal.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1. Salah satu alasan pentingnya
pelayanan bimbingan dan konseling di Taman Kanak-kanak adalah :
a. Anak usia Taman Kanak-kanak
berada dalam masa peka sehingga harus dikembangkan.
b. Perkembangan di Taman
Kanak-kanak akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya, dimana perkembangan
di Sekolah Dasar sangat ditentukan oleh bagaimana keberhasilan anak melampui
masa sekolahnya di Taman Kanak-kanak
c. Setiap individu pasti
membutuhkan bimbingan dan konseling termasuk siswa Taman Kanak-kanak
d. Individu usia Taman Kanak-kanak
belum bisa mandiri, sehingga perlu mendapatkan bantuan pelayanan bimbingan dan
konseling.
2. Salah satu fungsi pelayanan bimbingan
dan konseling adalah pemahaman. Berikut adalah yang tidak termasuk fungsi
pemahaman :
a. Pemahaman diri anak didik
terutama oleh orang tua dan guru.
b. Pemahaman lingkungan anak didik
yang mencakup lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh orang tua, guru dan
pembimbing.
c. Pemahaman cara-cara penyesuaian
dan pengembangan diri.
d. Pemahaman
tentang persepsi orang lain terhadap diri individu
3. Pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut masuk dalam
bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Pemahaman diri
d. Kemampuan belajar
4. Perbedaan karakteristik
perkembangan peserta didik pada setiap jenjang pendidikan disebabkan :
a. Rentangan usia
b. Kematangan diri
c. Tahap perkembangan
d. Ketercapaian tugas perkembangan
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab III dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal penting untuk dilakukan
membantu peserta didik memecahkan masalah yang dihadapinya.
2. Karakteristik perkembangan warga
belajar pada satuan jalur pendidikan nonformal disebabkan bervariasinya usia
warga belajar, sehingga tahap dan tugas perkembangan yang harus dicapai untuk masing-masing
warga belajar satu sama lain adalah berbeda.
3. Tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal adalah membantu warga belajar
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
4. Fungsi pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal mencakup : pemahaman,
pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan.
5. Bidang pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal mencakup pengembangan bidang
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembang karir, kehidupan
berkeluarga, dan kehidupan keberagamaan.
6. Pelayanan bimbingan dan konseling
yang menggunakan pendekatan berorientasi pada pemecahan masalah lebih cocok
digunakan untuk satuan jalur pendidikan nonformal.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1. Salah satu alasan pentingnya
pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan nonformal adalah
:
a. Bervariasinya usia warga belajar
b. Setiap individu tidak dapat berdiri sendiri, sehingga perlu bantuan orang
lain.
c. Kecenderungan masalah yang dihadapi warga belajar pendidikan nonformal
lebih banyak muncul.
d. Individu yang belajar pada jalur pendidikan nonformal pasti bermasalah
2. Pelayanan yang membantu warga
belajar mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah dan belajar secara mandiri. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut masuk
dalam bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Pemahaman diri
d. Kemampuan belajar
3, Berikut salah satu yang bukan
termasuk prinsip pelayanan bimbingan dan konseling pada atuan jalur pendidikan
nonformal adalah :
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua warga belajar.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses sosialisasi
c. Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif
d. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama
4. Pendekatan pelayanan bimbingan
dan konseling yang lebih cocok pada satuan jalur pendidikan nonformal
berorientasi pada :
a. Ketercapaian tugas perkembangan
b. Tahap perkembangan
c. Pemecahan Masalah
d. Tujuan pelayanan
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab IV dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan informal penting untuk membantu peserta
didik mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan
dinamis sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.
2. Karakteristik perkembangan
peserta didik pada satuan jalur pendidikan informal tidak begitu mencolok,
karena peserta didik dalam jalur pendidikan informal (home schooling) dalam
tahap perkembangan yang sama, sehingga tugas perkembangannyapun dalam usia yang
sama. Untuk itu pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan
informal lebih berorientasi pada ketercapaian tugas-tugas perkembangannya
disamping juga membantu peserta didik dalam pemecahan masalah
3. Fungsi pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan informal mencakup : pemahaman,
pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan.
4. Bidang pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan informal mencakup pengembangan bidang
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembang karir, keagamaan,
dan kekeluargaan.
5. Pelayanan bimbingan dan
konseling yang menggunakan pendakatan berorientasi pada ketercapaian tugas
perkembangan dan pemecahan masalah lebih cocok digunakan untuk satuan jalur
pendidikan informal.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1. Karakteristik perkembangan
peserta didik pada satuan jalur pendidikan informal tidak begitu mencolok
karena :
a. Peserta didik dalam usia yang relatif sama.
b. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
c. Peserta didik umumnya tidak mempunyai masalah
d. Kegiatan konseling menyesuaikan dengan kondisi peserta didik
2. Pelayanan yang membantu membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut
masuk dalam bidang :
a. Kehidupan pribadi
b. Kehidupan sosial
c. Kehidupan berkeluarga
d. Kemampuan belajar
3, Berikut salah satu yang bukan
termasuk prinsip pelayanan bimbingan dan konseling pada atuan jalur pendidikan
informal adalah :
a. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi peserta didik yang bermasalah.
b. Bimbingan dan konseling sebagai proses
individualisasi
c. Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif
d. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama
4. Membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya adalah salah satu fungsi pelayanan bimbingan dan
konseling dalam :
a. Pemahaman
b. Pencegahan
c. Pengentasan
d. Pengembangan dan pemeliharaan
KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Bab II
1. D
2. D
3. A
4. C
Kunci Jawaban Bab III
1. C
2. D
3. D
4. C
Kunci Jawaban Bab IV
1. A
2. B
3. B
4. C
ASSESMEN
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab II dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Asssesmen adalah penilaian
terhadap diri individu guna pemberian pelayanan bimbingan dan konseling agar
sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli. Hasil need assessment tersebut sebagai dasar penyusunan program pelayanan bimbingan dan
konseling.
2. Assesmen diartikan suatu proses
komprehensif dan sistematis dalam mengumpulkan data peserta didik untuk melihat
kemampuan dan kesulitas yang dihadapi sebagai bahan untuk menentukan kebutuhan nyata.
3. Assesmen dilakukan untuk
mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (waktu dilakukan asesmen) baik
potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan
untuk menyusun suatu program pelayanan bimbingan dan konseling sehingga dapat
melakukan layanan/intervensi secara tepat.
4. Prinsip-prinsip assesmen
mencakup : sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup, keterpaduan,
realistis, tester yang terlatih (qualified), keterlibatan peserta didik,
pedagogis, akuntabilitas, teknik assesmen yang bervariasi dan komprehensip, dan
tindak lanjut.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1. Penggolong-golongan seseorang
berdasarkan hasil assesmen. Penggolongan ini termasuk kegiatan :
a. Seleksi
b. Skrining
c. Setifikasi
d. Klasifikasi
2. Analisis hasil need assessment dalam pelayanan bimbingan dan konseling digunakan untuk :
a. mengetahui kebutuhan peserta didik
b. menentukan masalah peserta
c. mengetahui kondisi nyata peserta didik
d. menyusun program bimbingan dan konseling
3. Assesmen sebagai“Proses
sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan
apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan
dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan
kenyataan objektif”. Adalah definisi assesmen menurut :
a. Sunardi dan Sunarya
b. Robb & Lidz
c. James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis
d. Robert M Smith
4. Keberhasilan proses pelayanan
bimbingan dan konseling perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait
dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawaban. Adalah penjelasan prinsip
:
a. Keterpaduan
b. Realistis
c. Pedagogis
d. Akuntabilitas
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi Bab III dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Teknik-teknik assesmen yang
digunakan dalam bimbingan dan konseling secara umum dapat dikelompokkan ke dalam
teknik tes dan teknik nontes.
2. Beberapa pendekatan assesmen
dalam bimbingan dan konseling di sekolah di antaranya adalah : pendekatan
survei, pendekatan eksperimental, pendekatan kelompok tunggal, penilaian oleh konseli,
studi lanjutan (Follow-up
Study), penilaian para ahli, penilaian diri oleh Konselor (Counselor Self-Evaluation).
3. Prosedur assesmen mencakup :
menyusun dan mengembangkan instrumen, melaksanakan assesmen, menganalis hasil
assesmen, dan mengadministrasikan hasil assesmen.
E. Evaluasi
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan memberikan
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap opsion jawaban.
1. Berikut adalah beberapa jenis
instrumen non tes, kecuali
:
a. Angket, sosiometri, inventori, dan observasi.
b. Angket, inventori, wawancara, dan observasi.
c. Angket, skala sikap, wawancara, dan inventori
d. Angket, diagnostik, skala sikap, dan observasi
2. Suatu usaha untuk mengenal
keadaan sesungguhnya dari suatu kelas/sekolah secara menyeluruh sebagaimana
adanya. Hal tersebut sangat berguna untuk menentukan kegiatan sekolah selanjutnya
dalam rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi, memperbaiki hubungan antara
unsur-unsur yang mendukung kehidupan kelas/sekolah tersebut. Adalah assesmen dengan
pendekatan :
a. Survei.
b. Eksperimental.
c. Kelompok tunggal.
d. Penilaian oleh konseli
3. Dukungan terhadap pemberian
layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan tersebut memberikan dampak
atau hasil yang optimal. Adalah proses pengumpulan dan penggunaan data yang terkait
dengan :
a. Kelengkapan
b. Keakuratan
c. Relevaansi
d. Efektifitas
4. Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah :
a. Suatu rumusan yang menggambarkan keadaan, kegiatan
atau perilaku yang dapat diukur atau diamati.
b.Suatu pernyataan yang hanya berisi satu pesan
c. Suatu rumusan pengertian dari setiap aspek yang akan diukur
d. Suatu pernyataan tertulis tentang variabel yang akan diukur
C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. d 1. d
2. a 2. a
3. c 3. d
4. d 4. a
PENELITIAN BK
C. Latihan
1. Jelaskan 5 langkah-langkah berpikir ilmiah!
2. Jelaskan 6 tahapan penelitian!
3. Apa yang dimaksud dengan peneltian?
4. Sebutkan 3 tujuan umum penelitian.
5. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
D. Rangkuman
ü Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas
suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula
dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis
melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan
berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
ü Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis
dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang
dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001).
ü Langkah-langkah berpikir ilmiah adalah (1) Merasakan suatu kesulitan, (2) Menegaskan
persoalan, (3) Menyusun hipotesis, (4) Mengumpulkan data, (5) Mengambil
kesimpulan
ü Dengan demikian langkah utama dalam suatu penelitian akan sesuai dengan
definisi dan tahapan berpikir di atas, maka tahapan penelitian adalah (1)
Menentukan adanya suatu objek penelitian, (2) Membatasi permasalahan, (3)
Mengumpulkan data, (4) Mengolah data dan mengambil kesimpulan, (5) Merumuskan
dan melaporkan hasil penelitian, (6) Mengajukan implikasi-implikasi.
ü Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur
penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning).
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah
penelitian yaitu:
a. Merumuskan masalah; mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Mengajukan hipotesis; mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan
yang diajukan sebelumnya.
b. Verifikasi data; mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data
untuk menguji kebenaran hipotesis
c. Menarik kesimpulan; Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian
yaitu:
a. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang
baru dalam bidang tertentu.
b. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu
pengetahuan) yang telah ada.
c. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan)
yang telah ada.
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada jawaban
yang Saudara anggap benar!
1. Langkah berpikir ilmiah yang
pertama adalah:
a. Menegaskan persoalan
b. Merumuskan masalah
c. Menyusun hipotesis
d. Merasakan suatu kesulitan atau permasalahan.
2. Tahapan mengumpulkan bahan
informasi sebagai dasar pengolahan data dalam penelitian disebut:
a. Mengolah data
b. Mengumpulkan data
c. Identifikasi data
d. Analisa data
3. Kerangka landasan bagi
terciptanya pengetahuan ilmiah disebut:
a. Metode ilmiah
b. Prosedur ilmiah
c. Hipotesis
d. Analisa data
4. Mengemukakan jawaban sementara
atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya disebut:
a. Validasi data
b. Menarik kesimpulan
c. Menganalisa data
d. Mengajukan hipotesis
5. Penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan
panca indra manusia disebut karakteristik :
a. Rasional
b. Sistematik
c. Empiris
d. Diagnosis
6. Penelitian dilaksanakan untuk
menemukan suatu ilmu pengetahuan yang baru di bidang pendidikan adalah tujuan
penelitian:
a. Eksploratif
b. Verifikatif
c. Pengembangan
d. Deduktif
C.Latihan
1. Sebutkan 3 jenis peneltian berdasar fungsinya.
2. Sebutkan 4 ciri penelitian evaluatif.
3. Jelaskan apa yang dimaksud pendekatan kuantitatif.
4. Sebutkan 5 ciri karakteritik penelitian kualitatif.
5. Seutkan tujuan umum penelitian kualitatif
6. Sebutkan 4 macam perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.
D. Rangkuman
ü Jenis penelitian berdasar fungsinya terdiri dari penelitian dasar, terapan,
dan evaluatif. Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pureresearch) atau penelitian pokok (fundamentalresearch) adalah penelitian
yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada
pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang
melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa
memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut.
ü Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan
dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan
berfungsi untuk mencari solusi tentang masalahmasalah tertentu. Dengan kata
lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara
langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
ü Penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program,
produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk
menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program
kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.
ü Berdasarkan pendekatan yang mendasarinya, secara garis besar dapat dibedakan
dua macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.Penelitian
kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data
numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk
mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan
perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan
demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
ü Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk
teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan.
ü Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
sudut pandang partisipan. Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana
peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
ü Pembahasan sebelumnya telah menjelaskan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif dimulai dengan proses berpikir deduktif untuk
mendapatkan hipotesis, kemudian melakukan verifikasi data empiris, dan menguji
hipotesis berdasarkan data empiris, serta menarik kesimpulan atas dasar hasil
pengujian hipotesis.
Perbedaan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif adalah:
- Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, mementingkan proses dibandingkan hasil, urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian, adanya hipotesa dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnya seperti teknik analisa dan teknik statistik yang akan digunakan, dan memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.
2. Pendekatan kualitatif, dasar
teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala
lain yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara
mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Pendekatan kuantitatif berpijak
pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata
atau terukur.
3. Tujuan utama penelitian
kualitatif adalah mengembangkan pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya
menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta,
menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta
menaksir dan meramalkan hasilnya.
4. Melihat sifatnya, pendekatan
kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan
situasi lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan
penelitan. Desain penelitian kuantitatif terstruktur, baku, formal dan
dirancang sematang mungkin, bersifat spesifik dan detil karena merupakan suatu rancangan
yang akan dilaksanakan sebenarnya.
5. Pendekatan kualitatif, data
bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang
dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan
catatan-catatan lapangan saat penelitian dilakukan. Pendekatan kuantitatif
datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.
6. Sampel kecil merupakan ciri
pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan
sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah. Pendekatan kuantitatif, jumlah
sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel akan
merepresentasikan kondisi riil.
7. Teknik pengumpulan data
pendekatan kualitatifmenggunakan teknik observasi terlibat langsung. Pendekatan
kuantitatif teknik yang digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei
menggunakan kuesioner, dan eksperimen. Dalam melakukan interview biasanya diberlakukan
interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
8. Penelitian kualitatif, peneliti
tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara
peneliti dengan sumber data didasarkan pada saling kepercayaan. Pendekatan
kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan tersebut
seperti hubungan antara subyek dan obyek.
9. Analisa data dalam penelitian
kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya
menghasilkan pengertianpengertian, konsep-konsep untuk membangunan teori baru.
Penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang
dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan
sarana statistik.
E. Evaluasi
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang pada jawaban yang Saudara
anggap benar.
1. Penelitian yang diperuntukkan
bagi perkembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan
teori yang ada untuk menemukan teori baru, menurut fungsinya termasuk jenis penelitian:
a. Ilmiah
b. Dasar
c. Evaluatif
d. Deskriptif
2. Penelitian yang diarahkan untuk
menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan kelayakan program unit atau
lembaga tertentu disebut jenis penelitian:
a. Ilmiah
b. Dasar
c. Evaluatif
d. Kualitatif
3. Penelitian yang menggunakan
intrumen yang menhasilkan data numerikal (angka) disebut penelitian:
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
c. Evaluatif
d. Survey
4. Penelitian yang menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data disebut penelitian:
a. Terapan
b. Komparatif
c. Kualitatif
d. Action research
5. Hasil analisa data penelitian
kualitatif disajikan dalam bentuk:
a. Statistik
b. Grafik
c. Tabel
d. Deskriptif analitik
6. Sifat data penelitian
kuantitatif adalah:
a. Induktik
b. Deduktif
c. Primer
d. Komparatif
7. Penekanan penelitian kualitatif
ada pada :
a. Proses
b. Hasil
c. Kesimpulan
d. Generalisasi
8. Dasar teori pendekatan
kuantitatif dasar teori berpijak pada hal yang bersifat:
a. Imajinasi peneliti
b. Kongkrit, uji empiris, dan fakta terukur.
c. Sudut pandang
d. Abstrak
9. Tujuan utama penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut,kecuali:
a. Menguji teori.
b. Mengungkap fakta.
c. Menunjukkan hubungan antar variabel
d. Mengembangkan pengertian
10. Teknik pengumpulan data
pendekatan kualitatifmenggunakan teknik :
a. Observasi terlibat langsung.
b. Observasi terstruktur.
c. Survei menggunakan kuesioner.
d. Eksperimen.
C. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode penelitian.
2. Sebutkan jenis-jenis metode penelitian berdasar sifat masalahnya.
3. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian deskriptif.
4. Jelaskan apa yang dimaksud studi kasus
5. Jelaskan apa yang dimaksud penelitian studi korelasional.
6. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian tindakan.
7. Jelaskan apa yang dimaksud peneltian eksperimen.
D. Rangkuman
Metode penelitian bimbingan dan konseling (BK) adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami dan memecahkan, mengantisipasi masalah dalam bidang BK.
Berdasar sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode
penelitian yaitu penelitian historis,deskriptif, perkembangan, kasus/lapangan,
korelasional, eksperimental sungguhan,eksperimental semu , kausal-komparatif,
dan tindakan.
Jenis metode penelitian berdasar pendekatannya terdiri dari metode kualitatif
dan kualitatif.
Jenis penelitian yang sering digunakan dalam BK antara lain:
1. Penelitian Deskriptif, adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
terjadi saat sekarang. Studi Kasus, yaitu mempelajari secara intensif seseorang
individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu.
2. Penelitian survey yang tujuan
utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek
(populasi). Survei dalam pendidikan dan BK banyak manfaatnya baik untuk memecahkan
masalah-masalah praktis maupun untuk bahan dalam merumuskan kebijaksanaan
pendidikan bahkan juga untuk studi pendidikan dalam hubungannya dengan
pembangunan.
3. Studi Korelasional yang
mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam
satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.
4. Penelitian Eksperimen yaitu
metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab
akibat. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu
kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian
eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok treatment
yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang
tidak mendapatkan perlakuan.
5. Metode Penelitian dan
Pengembanganatau Research
and Development (R&D) adalahadalah rangkaian
proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
6. Penelitian Tindakan
Penelitian
tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh
para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk
memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh
pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut
dilaksanakan.
Terdapat dua
esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini
mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu: (1) Untuk
memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan
pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3)
Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada jawaban
yang Saudara anggap benar.
1. Cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami dan memecahkan, mengantisipasi masalah disebut:
a.Metode penelitian
b. Metode ilmiah
c. Pengumpulan data
d. Hipotesis
2. Penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang
disebut penelitian:
a. Studi kasus
b. Deskriptif
c. Survey
d. Tindakan
3. Penelitian yang mempelajari
secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus
tertentu disebut penelitian:
a. Deskriptif
b. Research and development
c. Studi Kasus
d. Kualitatif
4. Penelitian yang tujuan utamanya
adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi)
disebut penelitian:
a. Survey
b. Kuantitatif
c. Korelasional
d. Eksperimen
5. Penelitian yang mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel
berhubungan dengan variasi dalam variabel lain disebut penelitian:
a. Eksperimen
b. Korelasional
c. Tindakan
d. survey
6. Metode penelitiandenganmelakukan
kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi adalah dilakukan
dalam penelitian:
a. Kualitatif
b. Tindakan
c. Studi kasus
d. Eksperimen
7. Penelitian sebagai bentuk
refleksi untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri disebut penelitian:
a. Tindakan
b. Eksperimen
c. Survey
d. Korelasional
8. Metode penelitian kualitatif
adalah jenis metode penelitian berdasar:
a. Jenis
b. Fungsi
c. Pendekatan
d. Masalah
C. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2 Materi
Pokok 3
1. d 1.
b 6. b 1. a
2. b 2.
C 7. a 2. b
3. a 3.
A 8. b 3. c
4. d 4.
C 9. d 4. a
5. c 5.
D 10. a 5. d
TEORI DAN PRAKSIS
PEND
C. Latihan
1. Diskusikan dengan teman Anda
dalam kelompok tentang penerapan teori pendidikan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling!
2. Diskusikan dengan teman Anda
tentang makna pendidikan dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan
konseling.
3. Diskusikan dengan teman Anda
kedudukan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah!
4. Jelaskan hakikat pendidikan
sebagai proses pembudayaan dan pemberdayan manusia.
5. Jelaskan hakikat pendidikan
sebagai upaya pengembangan kemampuan manusia.
D. Rangkuman
ü Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seyogyanya
pendidikan itu dilaksanakan,sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan
pendidikan secara konkretnya (nyatanya). Praksis pendidikan adalah bidang
kehidupan dan kegiatan praktis pendidikan.
ü Kedua jenis seyogyanya tidak dipisahkan, sebaiknya siapa yang berkecimpung
dalam bidang pendidikan perlu menguasai keduanya. Teori mengandaikan praktek
dan praktek berlandaskan teori.
ü Pendidikan dipandang bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan
yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang
mengalami perkembangan menuju tingkat kedewasaannya. Pendidikan tidak dipandang
hanya sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja,
namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan
dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang
memuaskan.
ü Konseling sangat signifikan sebagai salah satu upaya pendidikan untuk membantu
individu yang sedang dalam proses perkembangan sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan dan tuntutan lingkungan. Hakikat pendidikan sebagai pembangunan
nasional, pemberdayaan dan pembudayaan manusia, upaya pengembangan kemampuan
manusia, dan sebagai investasi sumber daya manusia. Dalam pelaksanaannya, pendidikan
yang tuntas tidak hanya didasarkan pada pelayanan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dan layanan pelatihan yang dilakukan oleh
guru praktik, tapi juga pada pelayanan konseling yang dilakukan
oleh konselor sekolah.
ü Melalui layanan konseling, konselor akan membantu terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengatasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
E. Evaluasi
Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu
jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan.
1. Teori pendidikan adalah
pengetahuan tentang :
a. makna dan bagaimana pendidikan dilaksanakan
b. hakikat dan bagaimana pendidikan direncanakan
c. pelaksanaan dan evaluasi pendidikan
d. hakikat dan bagaimana pendidikan dilaksanakan
2. Praksis pendidikan adalah:
a. pelaksanaan pendidikan secara kronkrit
b. bidang kehidupan dan kegiatan praktik pendidikan
c. perancanaan pendidikan dan praktik pendidikan
d. evaluasi program pendidikan
3. Pendidikan harus dipandang
sebagai sarana untuk:
a. memperoleh penghasilan yang tinggi
b. memperoleh kedudukan yang tinggi
c. persiapan kehidupan yang akan datang
d. kehidupan sekarang
4. Melalui pendidikan manusia akan
menemukan eksistensinya,ini berarti bahwa eksisten manusia adalah :
a. eksistensi kemanusiaan
b. eksistensi ekonomis
c. eksistensi kecerdasan
d. eksisten sosio-budaya
5. Pendidikan sebagai proses
interaksi, ini berarti bahwa dalam pendidikan akan selalu berhadapan dengan:
a. materi pendidikan yang direncanakan
b. sarana dan prasarana pendidikan
c. peserta didik yang sedang belajar
d. kepribadian manusia yang sedang berkembang
6. Profesi konseling merupakan
keahlian pelayanan pengembangan pribadi dan pemecahan masalah yang
mementingkan:
a. pemenuhan kebutuhan peserta didik
b. pemenuhan kebutuhan konselor
c. pemenuhan kebutuhan kepala sekolah
d. pemenuhan kebutuhan orang tua
7. Konselor dinyatakan sebagai
bagian dari unsur pendidik tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas pada:
a. Pasal 1 butir 3
b. Pasal 1 butir 6
c. Pasal 3 ayat (2)
d. Pasal 2 ayat (1)
C. Latihan
1. Diskusikan dengan teman Anda
,tentang implementasi prinsip-prinsip pendidikan dalam bimbingan dan konseling.
2. Diskusikan dengan teman Anda
tentang bagaiman proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling
dilaksanakan.!
3. Diskusikan dengan teman Anda
bahwa proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling harus diwujudkan oleh
guru Bk atau konselor melalui suasana kewibawaan!
D. Rangkuman
ü Pendidikan juga memiliki nilai-nilai dasar yang berhubungan dengan latar belakang
budaya masyarakat Indonesia itu sendiri, nilai-nilai dasar inilah yang dijadikan
prinsip dasar dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini terdapat sepuluh
nilai dasar pendidikan yang merupakan prinsip-rpinsip dalam pelaksanaan
pendidikan, yaitu ketuhanan, kemerdekaan, kebangsaan, keseimbangan, kebudayaan,
kemandirian,kemanusiaan, kekeluargaan, kesportifan dan kebanggaaan. Nilai-nilai
dasar tersebut harus secara simultan diakomodasikan dalam pengembangan
substansi pendidikan, struktur kesempatan dan manajemen penyelenggaraan, serta metodologi
proses pendidikan. Nilai-nilai dasar pendidikan berkaitan langsung dengan
keberhasilan pendidikan yaitu peserta didik yang cerdas, berkepribadian luhur,
dan bertubuh sehat bias diwujudkan. Target keberhasilan pendidikan yaitu anak
yang beradab bias diwujudkan.
ü Proses pembelajaran dalam bimbingan dan konseling mencakup bidang pengembangan
kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan
belajar, dan pengembangan karir.
ü Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan
oleh Guru BK atau konselor melalui berbagai jenis layanan, yaitu layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,
layanan konseling kelompok,layanan konsultasi,dan layanan mediasi
ü Proses pembelajaran melalui pelayanan bimbingan dan konseling harus dapat
diciptakan suasana kewibawaan yang meliputi pengakuan dan penerimaan, kasih
sayang dan kelembutan,penguatan, tindakan tegas yang mendidik, serta pengarahan
dan keteladanan guru BK atau konselor terhadap peserta didik akan mendekatkan
dan melekatkan hubungan guru BK atau konselor dengan peserta didik. Kewibawaan
guru BK atau konselor yang tidak didasarkan pada status, dan/atau kekuasaan, melainkan
mengacu sepenuhnya kepada nilai-nilai kemanusiaan yang tertguang di dalam
kaidah-kaidah harkat dan martabat manusia. Itu membuat hubungan antara peserta
didik dengan guru BK atau konselor menjadi dekat, hangat, nyaman, terbuka,
serta diwarnai oleh berbagai kualitas positif lainnya yang memperkembangkan
peserta didik sebagai sasaran layanan.
E. Evaluasi
Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu
jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan
1. Pendidikan hendaknya dapat
menumbuhkan rasa keimanan dan ketakwaan, hal ini sesuai dengan prinsip :
a. Kebangsaan
b. Kemerdekaan
c. keTuhanan
d. kebudayaan
2. Pendidikan hendaknya dapat
membangkitkan rasa dan keyakinan mencitai tanah air dan bangsa, hal ini sesuai
dengan prinsip:
a. kebudayaan
b. kebanggaan
c. kemandirian
d. kekeluargaan
3. Pendidikan harus diselaraskan
dengan budaya bangsa Indonesia, hal ini sesuai dengan prinsip:
a. Kemerdekaan
b. Kebudayaan
c. Kebangsaan
d. Keseimbangan
4. Proses pembelajaran melalui
pelayanan bimbingan dan konseling harus dapat menciptakan suasana
kewibawaan,yaitu:
a. kasih sayang dan bimbingan
b. pengakuan dan pembiaran
c. keteladanan dan hukuman
d. penguatan dan tindakan tegas yang mendidik
5. Proses pembelajaran melalui
bimbingan dan konseling mencakup bidang kehidupan:
a. pribadi dan sosial
b. kemanusiaan dan kekeluargaan
c. karir dan kerjasama
d. sosial dan politik
6. Proses pembelajaran melalui
pelayanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan masa depan peserta
didik, adalah cakupan dari bidang bimbingan dan konseling:
a. belajar
b. sosial
c. karir
d. pribadi
7. Proses pembelajaran melalui
kegiatan pelayanan bimbingan kelompok tepat untuk mewujudkan fungsi:
a. Pencegahan dan pemahaman
b. Pemahaman dan pengentasan masalah
c. Advokasi dan pengentasan masalah
d. Pengentasan masalah pencegahan
KUNCI JAWABAN
BAB I BAB
II
1. a. 1. c
2. b 2. b
3. c 3. b
4. a 4. d
5. d 5. a
6. a 6. c
7. b 7. b
TEORI DAN PRAKSIS
BK
D. Rangkuman
ü Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
berkenaan dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan
penanganan kondisi kehidupan efektif seharihari yang terganggu (KES-T), baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
ü Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
ü Sejumalah prinsip dan asas mendasari gerak dan langkah penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip dan asas-asas ini berkaitan
dengan tujuan, sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta
berbagai aspek operasionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling.
ü Bidang bimbingan dan konseling dibagi ke dalam empat bidang, yaitu meliputi:
Bidang pengembangan kehidupan pribadi, Bidang pengembangan kehidupan sosial,
Bidang pengembangan kemampuan belajar, dan Bidang pengembangan karir. Pelayanan
bimbingan dan konseling diselenggarakan melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung. Pelaksanaan layanan konseling dilaksanakan melalui format
kegiatan layanan konseling yang meliputi: format individual, kelompok,
klasikal, lapangan, dan pendekatan khusus.
E. Evaluasi Materi Pokok 1
1. Layanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan berkenaan dengan:
A. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari
(KES)
B. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari yang terganggu
(KES-T)
C. Pengembangan kehidupan pribadi
D. pengembangan kehidupan sosial
2. Bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu
merupakan dari prinsipprinsip:
A. Konseling
B. Program
C. Bimbingan
D. Layanan
3. Upaya membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
4. Mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri merupakan ciri individu yang sesuai
dengan
A. Azas kegiatan
B. Azas keterbukaan
C. Azas kesuk realaan
D. Asas kemandirian
5. Bimbingan dan konseling melayani
semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan stasus
sosial ekonomi.
A. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
B. Prinsi-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan
C. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
D. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
6. Asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling.
A. Asas kemandirian
B. Asas kekiknian
C. Asas kegiatan
D. asas keterbukaan
7. Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
A. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
B. Bidang pengembangan kehidupan sosial
C. Bidang pengembangan kemampuan belajar
D. Bidang pengembangan karir
8. Membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran
peserta didik di lingkungan yang baru.
A. Layanan informasi
B. Layanan orientasi
C. Layanan penempatan penyaluran
D. Layanan Penguasaan konten
9. Tujuan layanan informasi terkait
dengan fungsi-fungsi yang paling dominan dan paling langsung diemban layanan
informasi.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
10. Pemimpin kelompok menjelaskan
apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut
dalam kegiatan kelompok.
A. Tahap pembentukan
B. Tahap peralihan
C. Tahap kegiatan
D. Tahap pengakhiran
D. Rangkuman
Ekspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan
dan konseling senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik,
menghormati keragaman, serta mengutamakan kepentingan konseli, dengan selalu
mencermati dampak jangka panjang dari pelayanan yang diberikan.
Konselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah menyelesaikan
pendidikan akademik strata satu (S-1) program studi Bimbingan dan Konseling dan
program Pendidikan Profesi Konselor dari perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah:
1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
2. Berpendidikan profesi konselor.
Rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor dapat dipetakan dan
dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
E. Evaluasi
Materi Pokok 2
1. Kualifikasi akademik konselor
dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:1. Sarjana
pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling ditambah pendidikan
profesi konselor. Kualifikasi ini tertera dalam:
A. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
B. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007
C. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007
D. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
2. Menguasai landasan budaya dalam
praksis pendidikan bagian dari kompeteni:
A. Menguasai teori dan praksis pendidikan
B. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku
konseli
C. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis,
dan jenjang satuan pendidikan
D. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja
3. Menampilkan toleransi tinggi
terhadap konseli yang menghadapi stres dan frustasi bagian dari kompetensi:
A. Pedagogik
B. Kepribadian
C. sosial
D. Profesional
4. Menampilkan kinerja berkualitas
tinggi:
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
5. Mempertahankan objektivitas dan
menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
1. Layanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan berkenaan dengan:
A. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari
(KES)
B. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari yang terganggu
(KES-T)
C. Pengembangan kehidupan pribadi
D. pengembangan kehidupan sosial
2. Bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu merupakan
dari prinsipprinsip:
A. Konseling
B. Program
C. Bimbingan
D. Layanan
3. Upaya membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
4. Mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri merupakan ciri individu yang sesuai
dengan
A. Azas kegiatan
B. Azas keterbukaan
C. Azas kesuk realaan
D. Asas kemandirian
5. Bimbingan dan konseling melayani
semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan stasus
sosial ekonomi.
A. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
B. Prinsi-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan
C. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
D. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
6. Asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling.
A. Asas kemandirian
B. Asas kekiknian
C. Asas kegiatan
D. asas keterbukaan
7. Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
A. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
B. Bidang pengembangan kehidupan sosial
C. Bidang pengembangan kemampuan belajar
D. Bidang pengembangan karir
8. Membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran
peserta didik di lingkungan yang baru.
A. Layanan informasi
B. Layanan orientasi
C. Layanan penempatan penyaluran
D. Layanan Penguasaan konten
9. Tujuan layanan informasi terkait
dengan fungsi-fungsi yang paling dominan dan paling langsung diemban layanan
informasi.
A. fungsi pemahaman
B. fungsi pencegahan
C. fungsi pengetasan
D. fungsi advokasi
10. Pemimpin kelompok menjelaskan
apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut
dalam kegiatan kelompok.
A. Tahap pembentukan
B. Tahap peralihan
C. Tahap kegiatan
D. Tahap pengakhiran
11. Kualifikasi akademik konselor dalam satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:1. Sarjana
pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling ditambah pendidikan
profesi konselor. Kualifikasi ini tertera dalam:
A. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
B. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007
C. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007
D. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
12. Menguasai landasan budaya dalam
praksis pendidikan bagian dari kompeteni:
A. Menguasai teori dan praksis pendidikan
B. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku
konseli
C. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis,
dan jenjang satuan pendidikan
D. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja
13. Menampilkan toleransi tinggi
terhadap konseli yang menghadapi stres dan frustasi bagian dari kompetensi:
A. Pedagogik
B. Kepribadian
C. sosial
D. Profesional
14. Menampilkan kinerja berkualitas
tinggi:
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
15. Mempertahankan objektivitas dan
menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli
A. Kompetensi pedagogik
B. Kompetensi kepribadian
C. Kompetensi sosial
D. Kompetensi profesional
C. Kunci Jawaban.
Evaluasi Materi Pokok 1 Evaluasi Materi
Pokok 2
Nomor soal Kunci jawaban Nomor soal Kunci jawaban
1 A 1 D
2 B 2 A
3 D 3 B
4 D 4 B
5 B 5 D
6 C
7 A
8 B
9 A
10 B
Evaluasi Kegiatan Belajar
Nomor soal Kunci jawaban
1 A
2 B
3 D
4 D
5 B
6 C
7 A
8 B
9 A
10 B
11 D
12 A
13 B
14 B
15 D
PERANCANGAN PROGRAM
BK
D. Rangkuman
1. Orientasi bimbingan dan
konseling di sekolah merupakan upaya membantu peserta didik (konseli) dalam
pencapaian tugas perkembangan peserta didik secara optimal yang diwujudkan
dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang terjadual dalam program bimbingan
dan konseling yang disusun berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan,
2. Analisis kebutuhan dalam
bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi:
permasalahan diri peserta didik, lingkungan peserta didik dan layanan bimbingan
dan konseling dalam rangka pencapaian tugas perkembangan secara optimal,
3. Pelaksanaan dari analisis
kebutuhan terdiri dari; 1) Identifikasi kebutuhan, 2) Kegiatan analisis,
4. Langkah-langkah analisis
kebutuhan yaitu mengambil keputusan mengenai penggunaan data pengukuran
kebutuhan untuk perencanaan, memilih tingkat kebutuhan pengukuran, mengidentifikasi
orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan, mencapai kesepakatan
dengan orang-orang yang terlibat dalam pengukuran tentang partisipasi mereka, mencapai
kesepakatan tentang tingkat pengukuran kebutuhan dan perencanaan, mengumpulkan
data, membuat daftar kebutuhan yang telah diidentifikasi, menyusun prioritas
kebutuhan, erekonsiliasi data yang bertentangan, dan mencapai kesepakatan
dengan orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan tentang
kebtuhankebutuhan yang diprioritaskan.
F. Evaluasi
1. Berikut ini pengertian analisis
kebutuhan menurut Gupta:
a. sebuah proses untuk
mengidentifikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mencapai
tujuan organisasi
b. sebuah proses untuk menentukan
alasan kesenjangan dalam kinerja atau metode untuk mengidentifikasi
kebutuhankebutuhan baru dan masa depan
c. metode untuk mengetahui sifat
dan luasnya masalah kinerja dan bagaimana cara penyelesaiannya
d. a systematic approach to identifying social problems, determining
their extent, and accurately defining the target population to be served and
the nature of their service needs
2. Berikut ini langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan, kecuali :
a. Merekonsiliasi data yang
bertentangan
b. Mengambil keputusan mengenai anggaran
pembiayaan
c. Mencapai kesepakatan dengan
orang-orang yang terlibat dalam pengukuran kebutuhan tentang kebtuhan-kebutuhan
yang diprioritaskan
d. Mengambil keputusan mengenai
penggunaan data pengukuran kebutuhan untuk perencanaan
3. Tujuan dari kegiatan analisis
kebutuhan dalam bimbingan dan konseling adalah=..
a.
Perencanaan penyusunan program
b. Tuntutan dari profesi konselor
c. Untuk diperolehnya informasi biaya dalam satu penanganan kasus
d. Mengidentifikasi format-format layanan konseling
4. Ruang lingkup masalah yang
menjadi objek analisis kebutuhan, kecuali:
a. Masalah pribadi siswa
b. lingkungan
c. pelayanan bimbingan dan konseling
d. Program layanan Bimbingan dan Konseling.
5. Orientasi Bimbingan dan
konseling adalah=.
a. Pencapaian tugas perkembangan secara optimal
b. Pencapaian prestasi secara optimal
c. Penanganan anak-anak bermasalah
d. Meminimalisasi kenakalan remaja.
D. Rangkuman
1. Program bimbingan dan konseling
diartikan seperangkat kegiatan bimbingan dan konseling yang dirancang secara
terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan
secara kait mengait untuk mencapai tujuan tertentu. Program menggariskan apa,
oleh siapa, bilamana dan dimana tindakan akan dilakukan.
2. Program bimbingan dan konseling
disusun dan dikembangkan berdasarkan atas pertimbangan bahwa programyang
disusun dengan baik akan member banyak keuntungan baik bagi para siswa yang
mendapat layanan bimbingan dan konseling maupun bagi petugas yang
menyelenggarakan. Diantaranya menghemat waktu, usaha, biaya dengan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba
yang tidak menguntungkan. Semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama,
seimbang dan menyeluruh.
3. Program bimbingan dan konseling
yang baik ialah suatu bentuk program yang apabila dilaksanakan memiliki
efisiensi dan efektivitas yang optimal.
4. Program bimbingan dan konseling
perlu dibuat guru BK guna merencanakan kegiatan bimbingan berupa program
tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian. Kelimanya saling terkait.
E. Evaluasi
1. Tujuan penyusunan program
bimbingan dan konseling adalah=.
a. Sebagai pedoman penyusunan program sekolah
b. Sebagai pedoman bagi konselor dalam pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling
c. Sebagai rujukan kepala sekolah dalam menyusun anggaran
d. Sebagai pedoman kepala sekolah dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling
2. Manfaat dari penyusunan program
adalah=..
a. Memungkinkan Guru Pembimbing
untuk menghemat tenaga dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Memungkinkan sebagai rujukan
bagi peserta didik untuk memilih layanan yang diinginkan
c. Memungkinkan
Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang menguntungkan.
d. Memungkinkan Guru Pembimbing
untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.
3. Jenis-jenis program bimbingan
dan konseling adalah=
a. Program bimbingan sosial
b. Program Semester
c. Program bimbingan karir
d. Program Bimbingan belajar
4. Ciri-ciri Program bimbingan dan
konseling yang baik diantaranya adalah=.
a. Program bimbingan
dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan
semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru, wali kelas, kepala sekolah/wakil
kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya)
b. Program bimbingan dan konseling
itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal dan realitas dalam perencanaannya.
c. Program bimbingan dan konseling
itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang kontinyu antara semua unsur atau
staf sekolah yang bersangkutan.
d. Program Bimbingan dan konseling
dikembangkan mengikuti program sekolah yang telah disusun.
5. Program pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilakukan secara umum pada tahun pembelajaran urut berdasarkan
analisis kebutuhan adalah=.
a. Program harian
b. Program bulanan
c. Program tahunan
d. Program semesteran
D. Rangkuman
1. Penyusunan program mengacu pada
data hasil analisis kebutuhan sebagai langkah pertama dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling. Langkah selanjutnya adalah perumusan tujuan, pengembangan
materi bimbingan dan konseling, perumusan kegiatan layanan dan kegiatan
pendukung, pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling, penilaian
program bimbingan dan konseling dan penyusunan jadwal.
2. Kegiatan layanan yang terangkum
dalam program bimbingan dan konseling adalah layanan orientasi, layanan
informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten,
layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi 3. Kegiatan pendukung terdiri
dari aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah,
alih tangan kasus dan tampilan kepustakaan.
4. Tahapan penilaian dalam
pelayanan bimbinggan dan konseling
a. Penilaian Segera (Laiseg)
b. Penilaian jangka Pendek (Laijapen)
c. Penilaian Jangka Panjang (Laijapan)
E. Evaluasi
1. Penyusunan program mengacu pada
data hasil analisis kebutuhan sebagai langkah pertama dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling. Langkah selanjutnya adalah=.
a. Perumusan tujuan
b. Perumusan kegiatan layanan dan pendukung
c. Pengembangan materi Bimbingan dan konseling
d. Pengorganisasian program pelayanan bimbingan dan konseling
2. Pengembangan materi bimbingan
dan konseling bertujuan untuk=.
a. Menampilkan sosok utuh dari bentuk kompetensi yang ada pada diri peserta
didik
b. Digunakan sebagai pedoman dalam memberikan layanan bimbingan
dan konseling
c. Memudahkan guru pembimbing untuk mempelajari suatu kompetensi tertentu
d. Menumbuhkan kreatifitas peserta didik untuk mendesain sebuah pengembangan
materi.
3. Layanan bimbingan dan konseling
yang digunakan untuk membantu peserta didik menentukan pendidikan lanjutan
adalah=.
a. Layanan orientasi
b. Layanan informasi
c. Layanan penempatan dan penyaluran
d. Layanan Penguasaan konten
4. Kegiatan untuk membahas
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak
yang terkait adalah=..
a. Himpunan data
b. Kunjungan rumah
c. Aplikasi Instrumentasi
d. Konferensi kasus
5. Tahapan penilaian dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, kecuali:
a. Laiseg
b. Laijapang
c. Laisem
d. Laijapen
D. Rangkuman
Peserta didik memiliki karakteristik individu yang berbeda satu dengan
lainnya. Layanan BK diharapkan dapat melayani semua siswa dengan segenap
potensi dan kekurangan yang dimiliki. Dalam menyusun program BK seharusnya
memperhatikan kebutuhan peserta didik sehingga sebelum merencanakan program
guru BK perlu melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan peserta didik
termasuk kebutuhan akan perkembangan fisik, psikis, dan perilaku. Layanan yang
dilaksanakan seharusnya dapat mengemban fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan,
dan pemeliharaan dan perkembangan terhadap perkembangan fisik, psikis, dan
perilaku peserta didik yang dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
Berkaitan dengan kondisi peserta didik yang mengalami perkembangan fisik,
psikis, dan perilaku, maka materi layanan perlu disesuaikan dengan hal
tersebut. Tak kalah penting, dalam pelaksanaan kegiatan layanan pun hal
tersebut perlu mejadi pertimbangan sehingga peserta didik dapat mengikuti
kegiatan bimbingan sesuai denegan kondisi fisik, psikis, dan perilaku.
E. Evaluasi
1. Fasilitas atau sarana yang
diharapkan tersedia di sekolah ialah=.
a. Ruangan tempat bimbingan yang khusus dan teratur
b. Ruangan tempat bimbingan di dalam ruang guru
c. Ruangan tempat bimbingan dengan peralatan lengkap
dan nyaman
d. Ruangan tidur yang nyaman dan teratur
2. Unsur-unsur fasilitas bimbingan
dan konseling, kecuali :
a. tempat kegiatan
b. instrumen dan kelengkapan administrasi
c. peralatan rumah tangga
d. filling cabinet
3. Pedoman kegiatan yang harus ada,
kecuali=.
a. Surat Keputusan
b. Salinan dari peraturan dan kebijakan
c. Panduan operasional
d. Surat tanda terim
4. Pembiayaan penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling ditanggung oleh=.
a. Guru Bimbingan dan konseling
b. Orang tua/ wali peserta didik
c. Anggaran sekolah
d. Kepala sekolah
5. Anggaran biaya penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling digunakan untuk kecuali :
a. Honor petugas bimbingan dan konseling
b. anggaran untuk surat menyurat
c. transportasi,
d. penataran & pembelian alat-alat, dan sebagainya
KUNCI JAWABAN
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. a 1.
b
2. b 2.
d
3. a 3.
b
4. d 4.
d
5. a 5. C
Materi Pokok 3 Materi Pokok 4
1. a 1.
a
2. b 2.
c
3. c 3.
C
4. d 4.
d
5. c 5.
c
PELAKSANAAN PROG BK
D. Rangkuman
Praktik layanan orientasi dikemas dalam satu paket dengan objek yang jelas
dan rangkaian kegiatan yang terarah dalam mengakses objek yang dimaksud. Format
yang digunakan dalam pelaksanaan orientasi meliputi: Format Lapangan, Format
Klasikal, Format Kelompok, Format Individual, dan Format politik.
E. Evaluasi
Materi Pokok 1
1. Format layanan orientasi yang
ditempuh apabila peserta layanan melakukan kegiatan ke luar kelas atau ruangan
dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi layanan.
A. Format Lapangan
B. Format Klasikal
C. Format Kelompok
D. Format Individual
2. Mengorganisasikan kegiatan
layanan bagian dari operassioanlisasi layanan orientasi:
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis hasil evaluasi
3. Melibatkan diri secara langsung
dalam suasana dan kegiatan, mencoba, mengalami sendiri, yitu bagian dari
teknik:
A. Penyajian
B. Pengamatan
C. Partisipasi
D. Studi dokumentasi
D. Rangkuman
Praktik layanan informasi secara garis besar dapat digolongkan ke dalam:
Informasi perkembangan diri, Informasi hubungan atar pribadi, sosial, nilai dan
moral, Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan teknologi,
Informasi pekerjaan/karir dan ekonomi, Informasi sosial-budaya, politik, dan
kewarganegaraan.
Pendekatan dan Teknik layanan informasi melingkupi: Ceramah, Tanya Jawab
dan Diskusi, media, acara khusus, nara sumber, waktu dan tempat, penilaian, dan
keterkaitan.
Operasionalisasi layanan informasi meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, analisis hasil evalusai, tindak lanjut, dan pelaporan.
E. Evaluasi materi pokok 2
1. Identifikasi kebutuhan akan
informasi bagi peserta layanan bagian dari:
A. Pendekatan dan Teknik
B. Prencanaan
C. Pelaksanaan
D. Analisis
2. Mengorganisasikan kegiatan
layanan, bagian dari:
A. Pelaksanaan
B. Evaluasi
C. Tindak lanjut
D. Pelaporan
3. Mengolah hasil aplikasi
instrumen bagian dari kegiatan layanan informasi
A. Mengorganisasikan kegiatan layanan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis Hasil Evaluasi
D. Rangkuman
Pelayanan penempatan dan penyaluran meliputi: Mengkaji potensi dan kondisi
diri subjek layanan, Mengkaji kondisi lingkungan, dimulai dari lingkungan yang
paling dekat, mengacu pada permasalahan subjek layanan, Mengkaji kesesuaian
antara potensi dan kondisi diri subjek dengan lingkungannya, serta
mengidentifikasi permasalahan yang secara dinamis berkembang pada subjek,
Mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain atau baru yang mungkin ditempati
subjek, dan Menempatkan sujek ke lingkungan baru. Kegiatan pendukung yang mendukung
yaitu aplikasi Instumentasi, Konferensi kasus, Kunjungan Rumah, dan Alihtangan
Kasus.
E. Evaluasi
Materi pokok 3
1. Mengkaji potensi dan kondisi
diri subjek layanan, bagian dari:
A. Pendekatan dalam pelayanan penempatan dan penyaluran
B. Layanan Awal dalam pelayanan penempatan dan penyaluran
C. Tekni pelayanan penempatan dan penyaluran
D. Bentuk Awal pelayanan penempatan dan penyaluran
2. Untuk mengkaji potensi dan
kondisi diri subjek layanan dapat dilakukan
A. penempatan peserta didik dalam kelompok kegiatan bakat dan minat khusus
atau ekstrakurikuler
B. Studi dokumentasi terhadap hasil-hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan
data
C. memperkaya bahan kajian terhadap potensi dann
kondisi diri subjek beserta lingkungannya
D. identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri
subjek tertentu
3. Melakukan pengkajian terhadap
berbagai kondisi yang terkait dengn permasalahan subjek layanan, sesuai dengan
prosedur dan langkah-langkah yang ditetapkan, bagin operasionalisasi layanan:
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Analisis hasil evaluasi
D. Rangkuman
Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspekaspek konten
tertentu. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi
kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya .
E. EvaluasiMateri pokok 4
Tulis empat teknik yang dapat digunakan dalam layanan penguasaan konten.
D. Rangkuman
Praktik layanan konseling individu agar efektif harus melingkupi penerimaan
terhadap konseli, posisi duduk, penstrukturan, teknik, volume bicara,
pentahapan, dan penilaian.
Agar operasionalisasi praktik layanan konsseling individu terlaksana dengan efektif perlu adanya: Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis Hasil Evaluasi, Tindak Lanjut, dan pelaoran.
E. Evaluasi
Materi Pokok 5
1. Merespon dengan tepat dan
positif dealam pelaksnaan konseling termasuk ke dalam:
A. penstrukturan
B. teknik
C. Pentahapan
D. penilaian
2. Pengantaran merupakan proses
layanan konseling individu:
A. Pentahapan
B. penilaian
C. Teknik
D. penerimaan konseli
3. Menggunakan rumus 5W+1H (apa,
mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana) adalah rumus dari:
A. Teknik
B. Pentahapan
C. Penstrukturan
D. Penilaian
D. Rangkuman
Bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
Dalam BKp dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota
kelompok melalui tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap
pengakhiran.
E. Evaluasi materi pokok 6
1. Sebutkan secara urur tahap-tahap dalam bimbingan kelompok
2. jelaskan azas-azas dalam bimbingan kelompok.
D. Rangkuman
Konseling kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
Tujuan layanan KKp Pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan
layanan. Melalui layanan konsseling kelompok yang intensif dalam upaya
pemecahan masalah tersebut peserta memperoleh dua tujuan sekaligus
E. Evaluasi materi pokok 7
1. Sebutkan secara urur tahap-tahap dalam bimbingan kelompok
2. jelaskan azas-azas dalam bimbingan kelompok.
D. Rangkuman
Layanan konssultasi yaitu layanan yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik. Bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani
kondisi dan/atau permasalahan yang dialami pihak ketiga
E. Evaluasi materi pokok 8
1. Sebutkan empat langkah perencanaan layanan konsultasi.
2. Sebutkan lima langkah pelaksanaan layanan konsultasi
D. Rangkuman:
Mediasi berasal dari kata “media” yang berarti perantara atau penghubung. Dengan demikian mediasi berarti kegiatan yang mengantarai atau
menghubungkan dua hal yang semula terpisah; menjalin dua hubungan antara dua
kondisi yang berbeda; mengadakan kontak sehingga dua yang semula tidak sama
menjadi saling terkait.
E. Evaluasi materi pokok 9
1. Sebutkan empat langkah perencanaan layanan mediasi
2. Sebutkan enam langkah pelaksanaan layanan mediasi
C. Kunci Jawaban.
Materi Pokok 1 Materi Pokok 2
1. A 1. B
2. B 2. A
3. C 3. C
Materi Pokok 3 Materi Pokok 5
1. A 1. A
2. B 2. A
3. B 3. C
PENILAIAN LAY BK
H. Rangkuman
Penilaian dalam pelaksanakan pelayanan konseling pada dasarnya dilakukan
terhadap: Proses kegiatan pelayanan konseling dan hasil kegiatan Pelayanan
Konseling. Hasil penilaian merupakan bahan-bahan untuk melaksanakan evaluasi.
Evaluasi pelaksanaan program BK di sekolah di maksudkan adalah segala upaya
tindakan atau proses menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan program BK di sekolah dengan mengacu pada kriteria
atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program BK yang dilaksanakan.
I. Evaluasi
Materi Pokok 1
1. Upaya tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan pelayanan konseling disebut
......
a. Penilaian Kegiatan Pelayanan Konseling
b. Penilaian Proses Pelayanan Konseling
c. Penilaian Hasil Pelayanan Konseling
d. Evaluasi Program Pelayanan Konseling
2. Untuk mengetahui sampai sejauh
mana keefektivan pelayanan konseling dilihat dari prosesnya disebut =..
a. Penilaian Hasil
b. Penilaian Proses
c. Penilaian Tindakan
d. Penilaian Tindak lanjut
3. Dasar utama dalam mengetengahkan
pembahasan tentang evaluasi ini bertitik tolak pada Standar Penilaian
ditetapkan pada
a. Permendiknas No.19 tahun 2007
b. Permendiknas No. 24 tahun 2007
c. Permendiknas No. 22 tahun 2006
d. Permendiknas No. 20 tahun 2007
H. Rangkuman
Dalam pelayanan himpunan data ini, disebarkan berbagai instrumen baik
instrumen tes maupun non-tes (aplikasi instrumentasi). Setelah data tersebut
terkumpul maka lebih lanjut perlu dianalisis, sehingga dapat diidentifikasi
aspek masalah peserta didik, IQ, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik.
Informasi yang diperoleh dari hasil analisa pelaksanaan bimbingan ini akan
memberikan arah untuk mencari informasi tambahan dalam upaya membantu peserta
didik memecahkan masalahnya.
I. Evaluasi Materi Pokok 2
1. Untuk memperoleh informasi yang valid
dan reliabel tentang keefektifan dan efiesiensi program merupakan
jenis penilaian ......
a.
Penilaian hasil pelayanan konseling
b. Penilaian proses pelayanan konseling
c. Penilaian program pelayanan konseling
d. Evaluasi program pelayanan konseling
2. Untuk memperoleh data yang
diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program,
maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek
tersebut. Instrumen itu diantaranya
inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi,
adalah merupakan langkah-langkah evaluasi
a. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan
b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data.
d. Melakukan tindak lanjut (follow up).
3. Hasil analisis evaluasi program
pelayanan konseling digunakan kecuali untuk:
a. menilai
kemampuan peserta didik
b. memperkirakan keberhasilan upaya khusus pengentasan masalah
c. bahan pertimbangan untuk pemberian layanan kepada peserta didik dan
pengembangan program selanjutnya
d. bahan pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru pembimbing
I. Rangkuman
Studi tindak lanjut adalah suatu usaha menelaah hasil pelayanan bimbingan
dan konseling yang pernah diberikan oleh sekolah kepada peserta didik,
melakukan penelaah terhadap peserta didik yang telah selesai mendapat layanan
khusus. Laporan adalah sesuatu dokumen yang disampaikan atau menyampaikan
informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam
bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan
diambil.
J. Evaluasi
Materi Pokok 3
1. Laporan hasil evaluasi
pelaksanaan program disusun dalam rangka:
a. pertanggungjawaban tugas yang diberikan
b. menilai keberhasilan peserta didik
c. mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan guru pembimbing
d. mengetahui ketercapaian tugas perkembangan
2. Upaya tindak lanjut hasil
evaluasi pelayanan konseling dimaksudkan untuk:
a. mengetahui sejauhmana derajat keberhasilan pelayanan
b. memperoleh umpan balik terhadap keefektifan program
c. memperbaiki dan menetapkan langkah-langkah lebih lanjut
d. memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.
PROFESIONALISASI,
KODE ETIK PROF BK
D. Rangkuman
Profesi ialah suatu pekerjaan yang dipegang oleh orang-orang yang mempunyai
dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap khusus tertentu dan pekerjaan itu
diakui oleh masyarakat sebagai suatu keahlian.
Keahlian tersebut menunjukkan dipenuhinya standar persiapan profesi melalui
pendidikan khusus di perguruan tinggi dan pengalaman kerja dalam bidang
tersebut. Ciri-ciri profesi meliputi keintelektualan, kompetensi profesional
yang dipelajari, objek praktik spesifik, komunikasi, motivasi altruistik,dan
organisasi profesi. Memperhatikan keseluruhan ciri dan isi suatu profesi, dipahami
bahwa spektrum suatu profesi dalam bentuk trilogi profesi, yaitu (1) dasar
keilmuaan, (2) substansi profesi, dan (3) praktik profesi. Komponen dasar
keilmuan menyiapkan (calon) konselor dengan landasan dan arah tentang wawasan,
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap (WPKNS) berkenaan dengan profesi
yang dimaksud.
Suatu profesi perlu didukung oleh (i) pelayanan yang tepat, (ii) pelaksana yang
bermandat, dan (iii) pengakuan yang sehat dari berbagai pihak yang terkait.
Ketiga hal tersebut dapat menjamin tumbuh suburnya profesi dan menjadikan
profesi konseling menjadi profesi yang bermartabat. Public trust ini menjadi faktor kunci untuk mengokohkan identitas profesi. Kepercayaan
ini dapat memberikan makna terhadap profesi dan memungkinkan anggota profesi
akan menjalankan fungsinya di dalam cara-cara profesional.
E. Evaluasi
1. Profesi konseling adalah suatu
pekerjaan atau karir yang bersifat pelayanan:
a. bantuan keahlian
b. bantuan kebahagiaan
c. bantuan moral
d. bantuan individual
2. Kekuatan eksistensi profesi
konseling muncul sebagai akibat:
a. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan klien
b. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan ahli lain
c. interaksi timbal balik antara kinerja konselor
dengan kepercayaan publik
d. interaksi timbal balik antara kinerja konselor dengan sesama konselor.
3. Public trust akan mempengaruhi konsep profesi dan memungkinkan anggota profesi:
a. berfungsi dalam kinerjanya
b. berfungsi dalam cara-cara profesional
c. berfungsi pemahaman
d. berfungsi pengentasan.
4. Trilogi profesi konseling
adalah:
a. dasar keilmuan, substansi profesi, kode etik
b. dasar keilmuan, kode etik, kebermanfaatan
c. dasar keilmuan, substansi profesi, praktik profesi
d. dasar keilmuasn, kode etik, praktik profesi
5. Kemartabatan profesi konselor
perlu didukung oleh:
a. pelayanan yang tepat dan bermanfaat
b. sarana dan prasarana
c. biaya yang memadai
d. banyaknnya klien
6. Identitas profesi konselor akan
dikokohkan oleh:
a. biaya yang mencukup
b. sarana dan prasarana
c. banyaknya klien
d. kepercayaan publik
7. Paradigma profesi bimbingan dan
konseling adalah:
a. psiko-pendidikan dalam bingkai budaya
b. psiko-pendidikan dalam bingkai kesusilaan
c. psiko-budaya dalam bingkai keagamaan
d. psiko-sosial dalam bingka budaya
8. Ciri-ciri profesi konselor
antara lain:
a.
keintelektualan dan motivasi altruistik
b. obyek praktik spesifik dan kenormatifan
c. organisasi profesi dan kerjasama
d. komunikasi dan regulasi
D. Rangkuman
Konselor harus bertekad untuk terus menerus memperkembangkan dirinya baik
melalui latihan maupun dalam kehidupan nyata sehari-hari, serta harus pula
mempunyai keberanian dan keteguhan hati untuk melakukan analisis pribadi yang
mendalam tentang dorongandorongannya mengapa ia ingin membantu klien. Hal ini
perlu ditekankan mengingat perkembangan pribadi adalah suatu proses tanpa
henti.
Profesionalisasi merupakan keharusan bagi setiap orang yang
menjalankan profesi, agar dapat memenuhi tuntutastandar profesi. Oleh karena
itu Guru BK atau Konselor harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya
untuk meningkatkan kualifikasi dan kemampuan profesionalnya untuk mencapai
standar profesi yang ditetapkan.
Pengembangan diri ibarat bibit yang perlu disemaikan dulu baru bisa ditanam.
Guru BK atau konselor, memiliki potensi dasar untuk dikembangkan, seperti
potensi: fisik, intelektual, emosional, empati, spiritual, moral, kata hati,
dan lain-lain. Pengembangan diri diawali dengan pengenalan siapa diri sendiri
yang sesungguhnya. Kita harus tahu apa yang tidak diketahui. Pengembangan diri
merupakan petualangan penemuan oleh diri sendiri, kemauan pribadi keluar dari
tradisi antiperubahan dan memasuki zona kehidupan baru untuk tumbuh dan berkembang
secara individual.
E. Evaluasi
1. Seorang konselor hendaklah
dengan kritis dan jujur:
a. menilai diri sendiri
b. menilai orang lain
c. menilai klien
d. menilai organisasi profesi
2. Konselor yang menunjukan
komitmen untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya disebut:
a. profesionalisasi
b. profesional
c.
profesionalisme
d. profesionalitas
3. Konselor yang melakukan
peningkatan kualifikasi dan kompetensinya menuju standar profesi disebut:
a. profesionalisasi
b. profesional
c. profesionalisme
d. profesionalitas
4. Pengembangan diri diawali dengan
upaya untuk:
a. memposisikan diri
b. mengarahkan diri
c. mewujudkan diri
d. mengenali diri
5. Pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan memberikan jaminan bagi guru BK atau Konselor:
a. menjadi lebih kompeten dan diakui sebagai profesi yang bermartabat
b. menjadi lebih kompeten dan penghasilannya meningkat
c. menjadi lebih kompeten dan menarik
d. menjadi lebih menarik dan angka kredir meningkat
6. Pembaharuan diri pada konselor
mencakup dimensi-dimensi berikut:
a. pemaharuan fisik dan material
b. pembaharuan spiritual dan mental
c. pembaharuan sosial dan penampilan
d. pembaharuan emosional dan karir
7. Pengembangan diri merupakan
petualangan oleh:
a. keluarga sebagai konsekuensi perubahan status sosial-ekonomi
b. pimpinan untuk keluar dari tradisi antiperubahan
c. diri sendiri ,kemauan pribadi keluar dari tradisi
antiperubahan
d. masyarakat sebagai pihak terkait
D. Rangkuman
Setiap kelompok profesi pada dasarnya merumuskan standar tingkah lakunya
yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan kewajiban
profesional. Standar Tingkah Laku profesional itu diterjemahkan dari
nilai-nilai masyarakat ke dalam bentuk cita-cita yang terstruktur dalam hubungannya
dengan orang lain, kliennya dan masyarakat. Terjemahan nilai-nilai sebagai
bentuk standar itu dirumuskan ke dalam “kode etik profesi.
Tugas konselor ialah membantu membelajarkan peserta didik melalui pelayanan
konseling dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang dimilikinya. Nilai moral
berkaitan dengan pribadi konselor yang bertanggungjawab. Nilai-nilai moral akan
menentukan seseorang bersalah atau tidak, dilihat dari besarnya tanggungjawab.
Persoalan pokok yang berkaitan dengan kode etik profesional di dalam
penyelenggaraan bantuan profesional harus menjadi perhatian serius agar proses
konseling dapat berjalan baik dan berhasil baik.
Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
tenaga profesi dalam menjalankan tugas profesi dan dalam kehidupannya di
masyarakat. Norma-norma itu berisi apa yang tidak boleh, apa yang seharusnya
dilakukan, dan apa yang diharapkan dari tenaga profesi.
Pengambilan keputusan etik tidak selamanya mudah dilakukan, tetapi hal ini
merupakan bagian dari tugas seorang konselor. Untuk ini dibutuhkan kualitas
seperti karakter, integritas,dan keberanian moral, selain pengetahuan.
E. Evaluasi
1. Etik secara umum didefinisikan
sebagai ilmu filsafat mengenai:
a. Kebenaran manusia
b. Nilai manusia
c. Tingkah laku manusia
d. Cara kerja manusia
2. Etik mengatur hubungan antara
konselor dan klien yang bersifat
a. Normatif
b. Kritis
c. Dogmatis
d. Regulatif
3. Moralitas meliputi penilaian
atau evaluasi yang berhubungan dengan:
a. Nilai
b. Norma
c. Baik dan
buruk
d. Kesusilaan
4. Tingkah laku tidak beretik dalam
konseling bentuknya:
a.
pelanggaran kepercayaan
b. kompetensi profesional
c. sesuai kewenangan
d. membuat klien mandiri
5. Kode etik dikembangkan
berdasarkan:
a. profesi yang ditekuni
b.
nilai-nilai yang telah disetujui bersama
c. berbagai alasan logis
d. kehendak pribadi
6. Kode etik bagi seorang konselor
adalah:
a. memberikan
pedoman etis berperilaku dalam mengambil keputusan
b. membebani diri konselor dalam bekerja profesional
c. membuat konselor bergantung kepada klien
d. membuat konselor enggan bekerja
7. Tujuan kode etik profesi adalah:
a. membuat klien bergantung
b. memaksakan nilai-nilai konselor kepada klien
c.
menjunjung tinggi martabat profesi
d. kesempatan meningkatkan karir konselor
8. Kode etik profesi adalah
norma-norma yang berisi tentang:
a. apa yang seharusnya diinginkan klien
b. apa yang
seharusnya dilakukan konselor
c. apa yang dikatakan baik oleh klien
d. apa yang dikatakan baik oleh konselor
9. Kode etik profesi konselor
meliputi hal-hal yang bersangkut paut dengan:
a.
kompetensi dan kewenangan konselor
b. kompetensi dan penghasilan konselor
c. kelaian praktik dan pengembangan karir konselor
d. pelanggaran kepercayaan dan keputusan konselor.
10. Kode etik itu umum dan
idealistis,jarang menjawab pertanyaanpertanyaan realistis,sehingga:
a. memelihara kestabilan dalam profesi
b. memutuskan arah tindakan terbaik
c. menghasilkan arah tindakan potensial
d. tidak membahas masalah lintas budaya
KUNCI JAWABAN
Bab I Bab II Bab III
1. a 1. a 1. c 8. b
2. c 2. c 2. a 9. a
3. b 3. a
3. c 10. d
4. c 4. d 4. a
5. a 5. a 5. b
6. d 6. b
6. a
7. a 7. c 7. c
thank you
BalasHapusBermanfaat sekali....tq ya...
BalasHapus